REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kota Palembang masih diselimuti asap pada pagi dan sore hari meski sempat turun hujan, Senin (7/10). Hampir seluruh Kota Palembang pada Senin terpapar kabut bercampur asap agak pekat dengan bau menyengat pada pagi hari dan pada sore hari.
"Asap masih berasal dari wilayah tenggara Kota Palembang yang titik panasnya terpantau Lapan masih banyak," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, Senin.
Wilayah itu meliputi Pampangan, Banyu Asin 1, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pematang Panggang dan Mesuji di Kabupaten OKI. Namun, menurutnya hujan akan mengguyur beberapa wilayah yang terdapat titik panas tersebut dalam waktu dekat, sehingga diharapkan intensitas asap kiriman dapat berkurang atau bahkan hilang.
Akibat kabut asap pada pagi hari, sebanyak sembilan jadwal penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang dilaporkan tertunda (delay) akibat jarak pandang berkurang. "Jarak pandang baru pulih pada pukul 07.30 WIB, jadi ada jadwal keberangkatan yang delay hingga satu jam," kata Executive General Manager Bandara SMB II Palembang, Fahroji.
Sementara itu berdasarkan data BPBD Sumsel, hingga saat ini sudah ada 106.307 hektare lahan yang terbakar sepanjang 2019, paling banyak terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (40.165 hektar), Musi Banyuasin (30.279), dan Banyuasin (18.094).