Senin 07 Oct 2019 16:15 WIB

Museum Olahraga Surabaya Dibuka pada November

Pemkot Surabaya mendapatkan banyak dukungan dari berbagai atlet

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Tri Rismaharini
Foto: dok. Republika
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih menyelesaikan pembangunan Museum Olahraga yang rencananya ditempatkan di Gedung Gelora Pancasila. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku, pihaknya mendapatkan banyak dukungan dari berbagai atlet yang namanya sudah melegenda di Indonesia, terkait pembangunan museum tersebut.

Saat ini, sumbangan yang telah diterima di antaranya raket dan kaos milik Minarti Timur dan Alan Budikusuma, sang legenda bulutangkis di Indonesia. Risma mengaku, saat ini pihaknya memang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk diletakkan di Museum Olahraga, karena potensinya sangat besar.

"Apalagi banyak atlet luar biasa yang berasal dari Kota Surabaya," kata Risma di Surabaya, Senin (7/10).

Nantinya, kata Risma, barang-barang yang telah disumbangkan oleh para atlet itu, akan diberikan tulisan penjelasannya. Raket contohnya, nantinya akan diberi penjelasan tentang penggunaanya pada saat bertanding di mana, dan kejuaran apa.

“Kami sekarang sedang buat tulisan-tulisannya, pendidikannya di mana, latihan seperti apa, juara dunia di mana saja? Ini penting supaya anak-anak punya gambaran tentang sosok Minarti ini,” kata Risma.

Risma mengaku, tujuan dibangunnya museum, untuk membangkitkan semangat dan menggugah semangat anak-anak untuk bisa berprestasi juga seperti senior-seniornya. Karenanya, ia mengaku terus mengebut pembangunan museum itu. “Insya Allah akan dibuka November 2019 ini,” ujarnya.

Legenda bulutangkis di Indonesia Minarti Timur mengapresiasi dan sangat mendukung rencana Risma membangun Museum Olahraga. Bahkan, ia mengaku siap menyumbangkan apa pun dan yang dibutuhkan untuk membangun museum itu.

“Saya siap bantu apa saja yang dibutuhkan. Sementara kami menyumbangkan raket dan kaos,” kata dia.

Raket dan kaos itu merupakan kenang-kenangan yang paling berkesan bagi dia karena dipakai pada saat menjuarai Olimpiade Sydney 2000. Bagi dia, itu juara yang paling tinggi selama karirnya di dunia Bulutangkis.

“Selama ini, kaos ini disimpan di rumah saya di Surabaya. Makanya, kemarin setelah pulang ke Surabaya, saya lihat ada kaos ini dan saya kasikkan ini aja,” kata Minarti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement