Senin 07 Oct 2019 17:00 WIB

Masyarakat Diminta Percaya Keamanan di Wamena kepada Aparat

Perantau diminta tak meninggalkan Wamena.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Kegiatan beberapa sekolah di Wamena, Papua, Senin (7/10). Di antaranya di SMAN 1 Wamena dan SMPN 1 Wamena.
Foto: Dok Pendam XVII Cenderawasih
Kegiatan beberapa sekolah di Wamena, Papua, Senin (7/10). Di antaranya di SMAN 1 Wamena dan SMPN 1 Wamena.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, mengajak pengurus paguyuban di Papua untuk bertemu pengungsi di Wamena, Papua. Ia meminta mereka untuk menenangkan masyarakat perantau agar tak meninggalkan Wamena.

"Situasi yang ada saat ini harus disikapi dengan bijak. Bapak dan ibu percayakan kepada aparat dan Pemerintah untuk keamanan di Wamena dan Papua pada umumnya," ujar Herman dalam keterangan persnya, Rabu (2/10).

Herman meminta warga yang ingin mengungsi ke luar Wamena untuk mempercayakan penerbangan kepada aparat TNI AU. Terlebih dalam urusan pengaturan penerbangan dengan baik. Menurutnya, semua pengungsi akan terlayani.

“Kalau ada apa-apa di udara, bagaimana? Percayakan penerbangan ini kepada kami untuk mengaturnya. Jika kelebihan muatan dll, bagaimana? Percayakan kepada aparat dan semua akan terlayani,” kata dia.

Sementara itu, Danlanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, menyebutkan, hari ini TNI AU mengerahkan tiga pesawat Hercules. Dalam melakukan proses pengungsian itu, ibu-ibu dan anak-anak didahulukan. Untuk bapak-bapak dan pemuda diharapkan bertahan di Wamena.

"Sambil menjalankan roda perekonomian. Biarkan ibu dan anak-anak mencari tempat yang nyaman terlebih dahulu. Kami jamin Wamena akan semakin aman,” jelasnya.

Di samping itu, Ketua Paguyuban KKSS, Mansur, meminta semua pihak dan masyarakat perantau untuk tetap tenang di Wamena. Ia meminta masyarakat mempercayakan situasi kepada aparat keamanan dan pemerintah.

"Kota Wamena telah kembali kondusif. Kita semua berada di Papua untuk kedamaian. Papua untuk kita. Papua untuk semua. Jika memang ada yang keluar dari Wamena, kita prioritaskan perempuan dan anak-anak," turur dia.

Sekretaris FKUB Jayawijaya, Pendeta Alexander Mauri juga, menyebutkan kedatangan Pangdam, Danlanud, dan paguyuban masyarakat secara bersama ditujukan memang untuk mengajak masyarakat lebih tenang. Ia meminta masyarakat Papua tak memercayai isu TNI-Polri bersama pendatang akan menyerang mereka.

"Wamena aman terkendali dan jangan percaya isu yang beredar bahwa TNI-Polri bersama warga pendatang akan serang warga Papua. Saya tegaskan sekali lagi, ini tidak benar dan kita semua berdiri diatas firman Tuhan, bahwa kasih diatas segala. Kita pulihkan Wamena," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement