REPUBLIKA.CO.ID,CIMAHI -- Kasus pelajar yang menyalahgunakan narkotika, tingkat coba pakai atau new user di Kota Cimahi dinilai cukup tinggi. Pasalnya, sebanyak 1.909 pelajar terindikasi jadi new user narkotika. Pelajar itu, tersebar di 38 SMP, 16 MTs, 16 SMA, 24 SMK dan sembila MA.
Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Cimahi, Samsul Anwar, mengatakan, data penyalahgunan narkotika pada kalangan pelajar itu didapat dari hasil survei BNN dan LIPI. Survei tersebut dilakukan pada 2018 yang lalu.
"Para pelajar ini, diperkirakan menyalahgunakan narkoba baru sekali atau dua kali pakai. Jumlahnya mencapai 3,5 persen dari total pemakai yang ada," ujarnya, Senin (7/10).
Menurut Samsul, dalam survei itu juga menyebutkan kasus teratur pakai diperkirakan sebanyak 0,75 persen atau setara dengan 191 orang. Sementara, yang sudah ketergantungan mencapai 0,25 persen orang atau setara dengan 136 orang.
Sedangkan, kebanyakan pelajar di Kota Cimahi ini, terindikasi menggunakan narkotika jenis obat-obatan. Penyebabnya adalah dari faktor lingkungan sekitar dan gaya hidup.
"Ada banyak faktor yang menyebabkan mereka masih menggunakan narkoba, dominan lebih ke per kelompok. Artinya, para pelajar ini terbawa kelompok sepermainannya," ujarnya.
Fokus BNN Kota Cimahi saat ini, lanjut Samsul, adalah penanganan terhadap pelajar yang menyalahgunakan narkoba pada tingkat pemula atau new user. Sebab, kalau tidak segera ditangani dikhawatirkan level penyalahgunanya akan naik menjadi teratur.
Kemudian bisa naik menjadi kecanduan. Supaya tidak naik ke level yang lebih berat, maka harus diselesaikan. Mereka, harus kembalikan lagi ke nol alias dipulihkan.