REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat memulangkan warga Minang yang mengungsi dari Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua pada Ahad (6/10) ini. Sebanyak 70 warga diberangkatkan yang sebelumnya mendarat terlebih dahulu di Makassar.
"Betul, 70 orang sudah diberangkatkan hari ini dari Makassar menuju Padang," ujar Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit kepada Republika melalui pesan singkat yang dikirim ajudannya, Ahad.
Para warga diterbangkan dari Makassar menuju Padang, ibu kota Sumbar, dengan menggunakan pesawat Lion Air. Berdasarkan informasi Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Makassar, ada masalah teknis mengenai tiket sehingg kepulangan warga Wamena asal Sumbar sejumlah 70 orang terbagi dalam empat gelombang.
Gelombang pertama datang pada pukul 13.40 WIB dengan jumlah 21 orang. Gelombang kedua pukul 14.55 WIB dengan jumlah 10 orang. Gelombang ketiga pukul 17.10 WIB berjumlah 28 orang, dan gelombang terakhir berjumlah 11 orang pukul 19.45 WIB.
Sementara berdasarkan IKM Jayapura, jumlah pengungsi asal Minang per Ahad (6/10), yang tinggal di Wamena sebanyak 258 orang dan posko Sentani posko kurang lebih 146 orang yang sudah termasuk korban bernama Putri di rumah sakit. Sementara yang sudah diberangkatkan ke Sumbar 443 orang.
Data itu merinci bahwa mereka diberangkatkan menggunakan kapal sebanyak 139 orang yang tiba di Makassar terlebih dahulu. Kemudian 50 orang menggunakan Hercules, personal 28 orang, express 130 orang, Garuda 90 orang, serta berangkat dengan biaya sendiri dari Merauke enam orang.
Direncanakan pada Selasa (8/10) warga Minang yang dipulangkan ke Sumbar sebanyak 146 orang termasuk korban luka atas nama Putri. Kemudian total pengungsi warga Minang di Wamena sebanyak 982 orang.