Ahad 06 Oct 2019 01:06 WIB

Mendikbud Resmikan Gedung SMP dan SMA Muhammadiyah

Peresmian gedung sekolah Muhammadiyah ini diharapkan meningkatkan prestasi sekolah

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
Logo Muhammadiyah.
Foto: Wikipedia
Logo Muhammadiyah.

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, meresmikan Gedung Surakarta yang terletak di Jalan Pleret Raya, Kelurahan Banyuanyar, dan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jumat (4/10/2019).

Peresmian gedung sekolah ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi sekolah. Saat memberikan amanat di hadapan tamu undangan, Mendikbud mengapresiasi pencapaian prestasi dari SMP dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.

Menurutnya, Pendidikan di Perguruan Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta adalah model perguruan yang konsisten mengikut garis kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Saya harapkan jadinya seperti ini, saya bangga dan senang,” kata Mendikbud.

Mendikbud menambahkan bahwa apa yang ia gagas selama ini apabila bisa diterapkan dengan sungguh-sungguh maka jadinya seperti ini yaitu Perguruan Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.

Peraturan Menteri tentang komite sekolah, kata Mendikbud, ruhnya adalah sekolah mampu membangun ekosistem. Terdapat 3 hal yaitu sekolah, masyarakat, dan keluarga. Ketiga hal tersebut saling menjalin dan memajukan proses belajar mengajar maka hasilnya bakal bisa maksimal.

Selain itu, sekolah mampu menumbuhkan semangat belajar secara terus menerus. Sekolah harus mampu membuat anak nyaman dan menganggap sekolah sebagai rumah kedua.

“Hal tersebut tergambar di sini. Maka untuk sekolah swasta, kami dorong untuk full day school sehingga anak-anak bisa belajar mengembangkan bakatnya di sekolah. Jangan menghambat bakat siswa,” jelas Mendikbud.

Mendikbud juga mengajak sekolah untuk meningkatkan level belajar sesuai dengan level PISA. “Apa yang menyebabkan PISA rendah? Kesalahan meletakkan standar pembelajaran yaitu memakai standar LOT (Low Order Thingking) atau standar berpikir rendah. yaitu, mengetahui, menghafal, menjawab” kata Muhadjir.

Mendikbud menambahkan PISA memakai standar HOTS (High Order Thingking Skill), dengan kriteria bernalar kritis, mengevaluasi apa saja yang dikerjakan (penilaian), dan mencari solusi.

Harapan terhadap perkembangan SMP dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta adalah mengajak kader untuk menguasai sains, Bahasa, dan Matematika dan melakukan digitalisasi sekolah.

“Saya berambisi jika kader dari SMP dan SMA Muhammadiyah bisa menguasai sains, Bahasa, dan Matematika. Selain itu, sekolah Muhammadiyah segera melakukan digitalisasi sekolah. Belajar memakai portal rumah belajar yang dibuat Kemendikbud,” tandasnya.

Sebelumnya Ketua Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta, Marpuji Ali menjelaskan sejarah berdirinya Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta dan prestasi-prestasi dari SD, SMP, dan SMA.

“Kemajuan dari program khusus adalah sinergi dari persyarikatan, orang tua siswa, guru, dan kepala sekolah,” jelas Marpuji Ali.

The post appeared first on Joglosemar News.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement