REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mencatat krisis air bersih telah terjadi di 15 desa. Ini terjasi di 12 kecamatan selama musim kemarau tahun ini.
"Dampak musim kemarau sangat dirasakan oleh masyarakat. Hampir setiap hari kami mendistribusikan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana setempat Wahyu Wibisono di Purwakarta, Sabtu (5/10).
Ia menambahkan, hingga akhir September 2019 pihaknya telah mendistribusikan 665.400 liter air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan.Pendistribusian air bersih tersebut akan terus dilakukan karena warga yang tinggal di daerah kekeringan hanya mengandalkan pasokan air bersih dari pemkab.
"Dengan keterbatasan armada, kami akan terus mendistribusikan air bersih ke daerah yang dilanda krisis air bersih," ujar Wibisono.
Sementara Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengakui terkendala armada dalam mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah yang mengalami kekeringan."Kita memang terkendala teknis, karena tidak memiliki banyak truk tanki. Tidak mungkin menggunakan kendaraan damkar untuk mendistribusikan air bersih," lanjut dia.
Ia mengatakan, selama ini pendistribusian air bersih ke daerah yang kekeringan dilakukan dengan menggunakan truk tanki air milik Perusahaan Daerah Air Minum.Diharapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa meminjamkan armada tanki air ke Pemkab Purwakarta untuk mendistribusikan air bersih.