Sabtu 05 Oct 2019 18:00 WIB

Menhub Targetkan Okupansi Penumpang KA Bandara 60 Persen

KA Bandara menjadi alternatif penumpang ke bandara Soekarno-Hatta.

Rep: Novita Intan/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan Soft Launcing Kereta Bandara di Stasiun Manggarai, Jakarta (5/10).
Foto: Republika/Novita Intan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan Soft Launcing Kereta Bandara di Stasiun Manggarai, Jakarta (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Perhubungan menargetkan keterisian penumpang (okupansi) kereta bandara Manggarai sebesar 60 persen. Angka ini meningkat dibandingkan okupansi secara keseluruhan kereta bandar sebesar 50 persen.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kereta bandara Manggarai dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Juga

“Kalau bicara mengenai tingkat okupansi, kita lebih dari 50 persen, kita 60 persen,” ujarrnya saat acara Soft Launcing Kereta Bandara Manggari di Stasiun Manggarai, Jakarta, Sabtu (5/10).

Menurutnya salah satu pendorong meningkatnya jumlah penumpang karena Stasiun Manggarai sebagai tempat transit. Artinya penumpang dari sejumlah wilayah lainnya seperti Bekasi, Depok maupun Bogor dapat menggunakan kereta bandara Manggarai.

“Satu hal yang jadi jadi keharusan itu feeder, itu penting. Selama ini feeder ke Dukuh Atas sedikit, lalu Manggarai feedernya banyak sekali, dari Bogor, Depok, Bekasi juga. Sehingga ini akan efektif ke KA Bandara,” jelasnya. 

Perjalanan kereta api bandara dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Soekarno-Hatta memakan waktu sekitar 45-50 menit. Pintu masuk stasiun untuk menggunakan kereta api bandara terletak di sisi barat akses utama, di Jalan Saharjo I atau samping jembatan kereta yang menuju ke arah Pasaraya Manggarai.

Pintu masuk ini dipisahkan dari pintu masuk bagi penumpang kereta rel listrik (KRL) atau pintu masuk utama. Ini karena kereta api bandara menggunakan jalur 9 dan 10 atau terletak di jalur paling barat Stasiun Manggarai. 

Tidak hanya itu, pemisahan pintu masuk juga dilakukan karena calon penumpang kereta api bandara berpotensi terkendala, mengingat tujuh jalur kereta yang ada di Stasiun Manggarai sangat padat. Tak hanya itu, banyak juga jumlah penumpang KRL yang transit menjadi alasan pemisahan pintu masuk. (Novita Intan)

--

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement