Sabtu 05 Oct 2019 06:40 WIB

Cegah Penyakit tidak Menular, Karyawan Diajak Cek Kesehatan

Perusahaan diserukan untuk keluarkan kebijakan agar karyawannya cek kesehatan.

Memeriksa tekanan darah.
Foto: Flickr
Memeriksa tekanan darah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan institusi perusahaan agar mengelola kesehatan karyawannya agar nantinya tidak membebani perseroan dengan biaya pengobatan pegawai saat sakit. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Cut Putri Arianie mengatakan hal tersebut dikarenakan tren penyakit tidak menular di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.

"Perusahaan akan mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan karyawannya, padahal mereka bisa mengeluarkan kebijakan internal untuk memaksa karyawannya melakukan pencegahan dan pengendalian faktor risiko," jelas Cut di Jakarta, Jumat.

Kementerian Kesehatan, menurut Cut, telah mensosialisasikan dan memberikan pelatihan kepada perusahaan-perusahaan agar bisa melakukan pemeriksaan kesehatan dan deteksi dini penyakit tidak menular pada karyawannya. Hal itu dilakukan sebagai upaya Kemenkes memperluas jangkauan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) ke kalangan pekerja di luar masyarakat di pemukiman.

Posbindu bertujuan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) di masyarakat dengan tujuan menekan angka penderita penyakit tidak menular melalui pemeriksaan kesehatan. Di Posbindu, minimal karyawan dapat melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah, dan gula darah.

Setelah itu, menurut Cut, kader di Posbindu akan memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap kondisi kesehatannya. Dengan begitu, karyawan dapat melakukan pencegahan penyakit tidak menular.

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Prof Dr dr Pradana Soewondo SpPD mengungkapkan berdasarkan hasil penelitian di Bogor, orang yang telah dalam kondisi pradiabetes punya potensi untuk kembali normal kadar gula darahnya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin selama tiga bulan. Pemeriksaan kesehatan itu bisa dilakukan di Posbindu.

Selain itu, pada studi percontohan Posbindu di Kota Depok sebelumnya juga berhasil membuktikan kegiatan promosi kesehatan di Pos Binaan Terpadu bisa menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah masyarakat yang mengunjunginya. Pradana meyakini apabila program Posbindu ini dijalankan dengan benar dan menyentuh semua level masyarakat maka penyakit tidak menular dapat dikendalikan di Indonesia.

Saat ini, jumlah Posbindu di Indonesia sekitar 55 ribu yang tersebar di seluruh desa. Namun, Pradana berpendapat setidaknya memerlukan lebih dari 100 ribu Posbindu di seluruh Indonesia untuk memeriksakan kesehatan masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement