Jumat 04 Oct 2019 22:19 WIB

Merayakan Hari Batik di Lapangan Merah, Moskow

Batik perlu dipromosikan ke dunia internasional, tidak terkecuali Rusia.

Rep: Wachidah Handasah/ Red: Irwan Kelana
Para staf KBRI Moskow, dan  Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi  berfoto bersama di lapangan Merah Moskow, Rusia, sambil mengenakan batik.
Foto: Dok KBRI Moskow
Para staf KBRI Moskow, dan Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi berfoto bersama di lapangan Merah Moskow, Rusia, sambil mengenakan batik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semarak Hari Batik Nasional tidak hanya dirasakan di Indonesia, tetapi juga di Moskow, Rusia. Staf KBRI Moskow dan siswa-siswi Sekolah Indonesia Moskow turut berpakaian batik di Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2019.

Untuk menyemarakan Hari Batik Nasional, para staf KBRI Moskow, termasuk Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi mengunjungi Lapangan Merah untuk berjalan berkeliling sejenak dan berfoto-foto. Aksi ini juga sebagai bagian dari upaya memperkenalkan batik kepada masyarakat setempat.

Aksi yang dilakukan para staf  KBRI Moskow dengan mengenakan batik bermacam corak dan warna bagaikan sedang “peragaan busana batik” dan menjadi perhatian, tidak hanya warga Rusia, tetapi wisatawan asing lainnya di sekitar Lapangan Merah. Di antara pengunjung ada yang turut mengabadikan aksi ini dengan telepon pintarnya dan bahkan berfoto bersama.

Suhu udara yang agak dingin, sekitar 12 derajat Celsius,  menjelang musim dingin tidak menyurutkan niat dan semangat staf KBRI Moskow untuk berpakaian batik di Hari Batik Nasional. Sementara itu, para pengunjung Lapangan Merah tampak mengenakan jaket atau pakaian hangat lainnya.

Dubes Wahid mengatakan, batik Indonesia telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-Bendawi pada sidang UNESCO sepuluh tahun yang lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE). Kebetulan pada saat itu Dubes Wahid mejabat sebagai Dubes RI untuk UAE dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya.

Dubes Wahid mengajak masyarakat Indonesia termasuk yang tinggal di Moskow untuk menjaga dan melestarikan batik. Menurut dia, batik perlu dipromosikan ke dunia internasional, tidak terkecuali Rusia.

Dubes Wahid mengatakan, batik semakin dikenal di Rusia terlebih setelah empat kali penyelenggaraan Festival Indonesia di Moskow dan batik menjadi tema sentral setiap segmen fashion  pada festival tersebut. Dubes menggandeng salah satu perancang busana terkenal Indonesia, Ferry Sunarto untuk menampilkan motif batik yang dapat dipadu padan  dengan motif kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, sejumlah UKM Indonesia juga memamerkan produk-produk batik.

Sejak dua tahun lalu telah ada sebuah sekolah kejuruan "Batik College" di Moskow yang khusus mempelajari batik. Bahkan, ada beberapa sekolah desain di Moskow yang memperkenalkan beragam motif batik kepada anak-anak usia muda.

Salah satu sekolah desain tersebut sempat berkolaborasi dengan KBRI Moskow dalam pergelaran fashion show batik hasil karya siswanya. Pergelaran itu diiringi alunan gamelan dari sanggar kesenian "Gamelan Dadali", binaan KBRI Moskow.

“Selamat Hari Batik Nasional, salam dari Rusia,’’ kata Dubes Wahid melalui keterangan tertulis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement