Sabtu 05 Oct 2019 03:00 WIB

Sambut Musim Rendeng, Stok Pupuk Urea Surplus

Stok pupuk bersubsidi mencapai 172 ribu ton.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pekerja mengangkut pupuk organik disalah satu gudang pupuk organik milik PT Pupuk Kujang, Awipari, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (24/2).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Sejumlah pekerja mengangkut pupuk organik disalah satu gudang pupuk organik milik PT Pupuk Kujang, Awipari, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), Kabupaten Karawang memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk musim tanam saat ini masih cukup aman. Sebab, stok pupuk yang tersedia di gudang pabrik maupun gudang lini III (tingkat kabupaten) masih cukup banyak.

Saat ini, stok pupuk bersubsidi mencapai 172 ribu ton atau setara dengan 979 persen dari ketentuan stok dua pekan kedepan. Manajer Komunikasi PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan, stok pupuk yang ada saat ini mencukupi untuk kebutuhan dua bulan kedepan.

Baca Juga

Dengan begitu, petani tak perlu khawatir, sebab pupuk tersedia sangat banyak. Jadi, untuk menyambut tanam musim rendeng kedepan, stok pupuk ini tidak akan kekurangan.

"Seharusnya, stok pupuk ini ketentuannya hanya untuk mencukupi kebutuhan dua pekan kedepan, yang jumlahnya mencapai 12.253 ton. Sedangkan, stok yang ada saat ini lebih dari 172 ribu ton," ujar Ade, kepada Republika.co.id, Jumat ,(4/10).

Ade mengakui, stok pupuk akan terus bertambah setiap harinya. Karena, dua pabrik PKC setiap harinya produksi. Adapun, kapasitas produksi dua pabrik ini mencapai 3.500 ton urea.

Selain itu, PT Pupuk Kujang juga menyiapkan pupuk NPK dan pupuk organik. Sampai dengan 30 September kemarin, stok pupuk NPK phonska mencapai 49.578 ribu ton atau 367 persen dari ketentuan stok dua pekan kedepan.

Sedangkan,  pupuk petroganik sebanyak 10.175 ribu ton atau 307 persen dari ketentuan stok dua pekan kedepan. Dengan begitu, rata-rata posisi stok pupuk bersubsidi ini surplus. Karenanya, para petani diminta tidak perlu khawatir dalam memasuki musim tanam rendeng ini.

Terkait dengan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar dan Banten, Ade mengaku, hingga 30 September 2019, penyerapan pupuk urea mencapai 405.264  ton. Jumlah itu, setara dengan 109 persen dari ketentuan Dinas Pertanian provinsi sebanyak 369.445 ton.

Penyerapan NPK Phonska sebanyak 102.320 ton atau 105 persen, dari ketentuan Dinas Pertanian sebanyak 97.033  ton. Serta, penyerapan Petroganik sebanyak 4.985 ton atau 94 persen dari ketentuan Dinas Pertanian sebesar 5.249 ton.

"Lambatnya keterserapan ini, salah satunya dipengaruhi oleh musim kemarau yang panjang di tahun ini," ujarnya.

Untuk sistem penyaluran pupuk bersubsidi, Ade mengaku, hal itu dilakukan oleh distributor kepada kios resmi yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten. Saat ini, penyalurannya masih terbuka. Jadi, petani bisa membeli pupuk kapan saja di kios resmi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement