REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah memerintahkan Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri beserta tim untuk mewakili Pemerintah Aceh bertolak ke Jayapura. Tujuannya guna melakukan pendataan dan pemantauan warga Aceh yang mengungsi di Provinsi Papua.
"Kami dan tim berangkat pada Kamis (3/10) malam," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudrisaat dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (4/10).
Ia kembali menjelaskan bahwa kedatangan Dinsos Aceh ke Papua untuk melakukan pemantauan di lapangan terkait warga asal Aceh yang mengungsi akibat dampak kerusuhan di sejumlah titik di Papua, sejak 23 September 2019. "Kita akan melakukan pendataan terhadap masyarakat Aceh di Papua. Kabarnya, banyak masyarakat Aceh yang ingin pulang ke kampung halaman dikarenakan trauma dengan situasi yang terjadi di daerah tersebut," katanya.
Dia menjelaskan, sebelumnya ada kabar yang beredar dari beberapa grup percakapan bahwa terdapat warga Aceh yang terdampak dari kerusuhan Wamena. Adapun warga Aceh itu, yakni Dewi asal Lhoksumawe, yang kini berada di Probolinggo (Jatim), Cut Eva asal Lhokpaoh Tapaktuan, posisi terkini diJakarta Timur, Riska asal Aceh Tenggara beserta tiga anaknya, yang saat ini berada di Bakorwil Malang, Jatim.
Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa ada warga Aceh yang kabarnya baru-baru ini telah dievakuasi ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules milik TNI, yakni Jecky A, Rosmawati dan Cut Wahyuni. Ketiga warga Aceh tersebut berasal dari Langsa.
Kemudian, kata dia, informasi terakhir yang diterima bahwa Dinsos Aceh dan Dinsos Jatim juga telah berkoordinasi untuk pemulangan empat warga Aceh yang mengungsi di Surabaya. Mereka yakni Try Sessy, Priska Susilawati Sitohang, Natanael Gultom dan Nasya Gultom yang berasal dari Kabupaten Aceh Tenggara.
"Mereka berangkat menggunakan pesawat Lion Air Jumat 4 Oktober 2019 dari Surabaya pukul 06.45 WIB diperkirakan tiba di Banda Aceh pukul 17.20 WIB," katanya.
Rencananya, setiba di Papua maka Dinsos Aceh akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan pendataan di sejumlah tempat pengungsian untuk mendapat keterangan terkait warga Aceh, demikian Alhudri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika