Jumat 04 Oct 2019 10:19 WIB

Pemkot Surabaya Gelar Sekolah Kebangsaan

Agenda tahunan ini masih dalam rangkaian penyambutan Hari Pahlawan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini jadi guru di sekolah kebangsaan
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini jadi guru di sekolah kebangsaan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Sekolah Kebangsaan demi menumbuhkan jiwa patriotisme generasi muda, khususnya para pelajar di Kota Pahlawan. Agenda tahunan ini masih dalam rangkaian penyambutan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November. Sekolah Kebangsaan digelar di SD Don Bosco, Jalan Tidar, Surabaya Kamis (3/10).

Ada sekitar 2.000 pelajar SD dan SMP se-Surabaya, yang hadir dalam kegiatan Sekolah Kebangsaan tersebut. Bahkan acara tersebut dibuka dengan adegan teatrikal yang pemerannya kerupakan siswa-siswi dari sekolah-sekolah di Surabaya.

“Anak-anak, nenek kakek kita dahulu melawan para penjajah itu hanya bisa menggunakan senjata bamboo runcing dan pahlawan kita berhasil, mereka menang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengawali sambutannya.

Antiek melanjutkan, meskipun pada waktu itu para pejuang memiliki keterbatasan senjata, tapi semangat mereka tidak pernah surut. Kekompakan dan keberanian menjadi modal utama arek-arek Suroboyo.

"Ayo, bersama-sama menjaga kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Apalagi saat ini fasilitas sudah memadai," ujar Antiek.

Antiek berpendapat, saat ini anak-anak memiliki fasilitas yang lebih canggih dibandingkan zaman dahulu. Artinya, mereka akan bisa lebih berjuang dan menjaga bangsa ini, khususnya Kota Surabaya untuk semakin maju dan berkembang.

"Sekarang anak-anak memiliki fasilitas yang lebih dan sudah sangat nyaman, sehingga tantangannya pun berbeda untuk itu nilai patriotisme ini tidak boleh meluntur sedikit pun," kata dia.

Antiek menjelaskan, Sekolah Kebangsaan tahun ini akan berlangsung di tiga tempat. Menariknya, tiap lokasi yang di tempati, selalu memiliki nilai sejarah tersendiri. "Untuk yang pertama ini kami pilihkan Don Bosco karena dahulu gedung ini adalah gudang persenjataan arek-arek Suroboyo," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan, tidak banyak negara yang punya Kota Pahlawan di dunia. Setidaknya, hanya ada lima dan salah satunya adalah Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement