Kamis 03 Oct 2019 18:37 WIB

Banyuwangi Latih ASN Jadi Humas Daerah

Setiap ASN berpotensi menjadi humasnya daerah melalui kanal medsos yang dimiliki.

Kegiatan kelas komunikasi publik yang diikuti ratusan aparatur sipil negara (ASN) daerah.
Foto: Dokumen.
Kegiatan kelas komunikasi publik yang diikuti ratusan aparatur sipil negara (ASN) daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemkab Banyuwangi menggelar kelas komunikasi publik bagi ratusan aparatur sipil negara (ASN) daerah. Kelas ini digelar untuk membekali para ASN agar bisa menjadi PR (public relation-humas) yang mengabarkan berbagai hal positif tentang daerah.

Acara ini diikuti ratusan ASN yang terdiri atas para kepala sekolah SD dan SMP se-Banyuwangi, segenap lurah dan camat, serta kepala puskesmas se-kabupaten di pendopo Banyuwangi, Rabu (2/10). Acara ini menghadirkan pemateri dari CEO Magna Indonesia Bane Raja Manalu dan pegiat sosial media Noudhy Valdryno.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan kemajuan Banyuwangi saat ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi daerah yang kondusif dan terjaga keamanannya. Situasi ini bisa tercipta berkat semua pihak yang terus menjaga image positif daerah.

“Saya berterima kasih kepada seluruh warga Banyuwangi dan khususnya kepada ASN yang terus menjaga image positif daerah. Semua kemajuan ini adalah himpunan keberhasilan dari kerja semua ASN bersama seluruh rakyat Banyuwangi,” kata Anas.

Ia mengatakan ASN harus bisa menjadi PR yang mengabarkan kebaikan dan hal positif bagi Banyuwangi. Karena ASN menjadi pagar bagi kemajuan Banyuwangi yang tengah tumbuh dan berkembang. “ASN jadi garda terdepan bagi setiap kabar positif yang ada di daerah,” ujarnya.

CEO Magna Indonesia Bane Raja Manalu mengatakan ASN memiliki peran penting dalam membangun citra positif daerah. Karena setiap ASN berpotensi menjadi humasnya daerah melalui kanal media sosial yang dimiliki.

“Saat ini media sosial punya peran yang signifikan dalam membangun awareness orang, baik itu facebook, instagram dan lainnya. Maka gunakanlah media sosial yang bapak ibu miliki sebagai media promosi bagi Banyuwangi,” kata Bane, saat menyampaikan materinya.

Bane mengatakan, tidak sulit untuk memutuskan konten atau materi apa yang ingin disampaikan lewat sosial media yang kita miliki. Salah satunyanya adalah mengandung daya tarik. Banyuwangi sendiri dinilai Bane memiliki segudang daya tarik untuk disiarkan kepada publik.

“Banyuwangi punya 99 calendar event yang sangat menarik untuk di promosikan ke khalayak luas. Banyuwangi juga banyak destinasi wisata indah yang sangat patut untuk dibagikan informasinya. Termasuk destinasi wisatanya, seperti Taman Gandrung Terakota. Saya upload sekali saja, langsung banyak teman yang pengen ke Banyuwangi," kata Bane.

Sementara itu terkait konten, pegiat sosial media Noudhy Valdryno memberikan tips bagaimana membuat sebuah konten  bisa berhasil mendapatkan perhatian dari pemirsanya. Yakni konten harus interaktif, mau terlibat langsung saat muncul pertanyaan ataupun komentar.

Konten juga harus autentic, terlihat lebih natural, tidak terlalu disetting dan sederhana. “Misalnya memposting langsung dari ponsel tanpa terlalu banyak editan juga bisa menghasilkan sebuah konten yang bagus,” kata Moudhy.

Selain itu konten juga harus tepat waktu dan konsisten. Tepat waktu berarti konten yang dibuat bisa topik yang sedang hangat terjadi, berita terbaru dan berkualitas.

“Sedangkan Konsisten berarti konten harus diposting secara rutin dan targetkan harian. Tapi maksimal dalam sehari cukup tiga kali posting karena kalau lebih bisa dianggap spam atau mengganggu,” jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement