REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dijadwalkan digelar pada malam ini. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyarankan pemilihan berlangsung lewat musyawarah dan mufakat.
"Sebaiknya memilih di antara kedua calon itu dengan cara musyawarah mufakat. Jadi cara voting sebisa mungkin dihindari," ujar Ketua Fraksi PKS Tifatul Sembiring di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/10).
Hingga saat ini ada dua kandidat yang siap bertarung merebutkan kursi pucuk pimpinan MPR RI. Yaitu, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari Partai Golkar dan politikus Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Peta dukungan fraksi terhadap calon sebenarnya dapat diketahui. Kecuali PKS yang belum menentukan sikap, beberapa fraksi telah menyatakan mendukung Bamsoet daripada Muzani.
"Kalau sudah jelas yang menang A tapi tetap maksa voting kan nanti malu," kata Tifatul.
Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan, meski belum mendapatkan kepastian dukungan dari fraksi lain, pihaknya tetap mengusung Ahmad Muzani menjadi calon ketua MPR RI. Saat ini komunikasi dan lobi dengan fraksi lain terus dilakukan.
Jika memang diharuskan untuk dipilih melalui penghitungan suara, kata Andre, pihaknya tidak gentar. "Kita lobi ke seluruh fraksi seluruh anggota DPD RI kita tidak masalah kalau ujungnya akhirnya harus melalui voting jadi walaupun voting kita tetap akan maju," tegas.