REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ersona (32), seorang warga Blok Kalimenir, Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, menjadi korban meninggal ambruknya jembatan di Yilan Taiwan. Pihak keluarga berharap agar jenazah korban segara dipulangkan ke kampung halaman.
Adik korban, Riyanto (25), menjelaskan, kakaknya itu bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). Saat peristiwa itu terjadi, kakaknya sedang berada di dalam kapal yang berada di bawah jembatan yang ambruk tersebut. "Pertama kali dapat kabar dari teman yang juga bekerja di Taiwan," kata Riyanto, saat ditemui di rumah duka, Kamis (3/10).
Riyanto mengatakan, saat mendengar kabar itu, keluarga merasa sangat syok dan mencoba memastikan kebenarannya dengan menghubungi Ersona secara langsung. Namun, kakaknya itu sudah tidak bisa dihubungi.
Pihak keluarga baru benar-benar percaya setelah mendapat informasi resmi dari petugas Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Rabu (2/10). Petugas dari dinas tersebut mendatangi rumah duka untuk memberi kabar meninggalnya Ersona.
Tangis keluarga pun langsung pecah setelah menerima kepastian kabar tersebut. Mereka sangat bersedih Ersona meninggal dalam peristiwa itu.
Ersona meninggalkan seorang istri bernama Asia dan anak yang masih berusia 2,5 tahun. Di dalam keluarganya, Ersona merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
Meski merasa berat, lanjut Riyanto, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Ersona. Namun, mereka berharap agar pemerintah segera memulangkan jenazah Ersona ke kampung halaman.