REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil ditunjuk menjadi salah satu juri untuk desain ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur. Menurut Ridwan Kamil, penunjukan ini dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Ridwan Kamil berharap, untuk desain ibu kota baru nantinya, bisa menjadi kota tebaik sedunia. Oleh karena itu, seluruh konsep yang menunjang dari berbagai aspek harus ditanamkan di ibukota baru tersebut.
"Kita kan bangun kota ini dari nol maka konteks sejarah dan kota humanis harus ada di sini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ditemui di gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (3/10).
Emil menjelaskan, konsep desain kota yang humanis, di mana para pekerja yang ada di sana tidak harus jalan jauh ke kantor masing-masing. Masyarakat pun bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah, misalnya dengan berjalan kaki. "Jadi kurangi itu kendaraan, motor dan mobil," katanya.
Selain itu, kata dia, bangunan yang akan didirikan juga harus bersifat go green atau ramah lingkungan. Konsep ini, tidak seperti konsep perkotaan di Indonesia yang ada sekarang.
Kemudian, kata dia, kepadatan harus cukup. Agar, tidak padat dan membuat sesak. "Jaraknya juga tidak jauh karena hanya menguras transportasi," katanya.
Tak hanya itu, kata dia, keindahan kota baru pun akan dibuat indah dengan berbagai sejarah yang ada di Indonesia. Menurut Emil, Presiden Soekarno dulu pun membangun DKI Jakarta memasukan estetika dengan mendirikan monumen nasional (Monas) serta bangunan lain yang kemudian menjadi ikon kota hingga saat ini.
"Dari dulu diatur sedemikian rupa sehingga ada kebanggaan," katanya.
Terkait dengan penunjukan menjadi juri desain ibu kota baru, menurut Emil, ia tidak mengetahui secara pasti alasan penunjukan tersebut. Permintaan ini langsung datang dari Presiden Joko Widodo tapi disampaikan melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Emil mengatakan, ia tidak sendiri sebagai juri untuk desain arsitektur bersama delapan orang lainnya. Namun, Emil mengaku belum tahu siapa juri selain dia karena belum ada konsolidasi bersama.
"Kalau yang gubernur mungkin baru saya, ini karena keterikatan profesi mungkin," katanya.
Sebelumnya, Menteri PUPR telah meresmikan sayembara desain tata kota dalam merancang gambar ibu kota negara baru di Kalimantan Timur. Peluncuran sayembara yang menantang para desainer Tanah Air itu dilakukan pada acara Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Negara, di Balikpapan, Rabu (2/10) lalu.
Menteri PUPR menjelaskan pada tahun 2019-2021 merupakan tahap perancangan kawasan IKN, termasuk di dalamnya yaitu Sayembara Urban Desain yang digelar mulai Rabu (2/10) ini sampai 18 Oktober.