Kamis 03 Oct 2019 14:22 WIB

Pemprov Jabar Bantu Warga yang Minta Dievakuasi Dari Wamena

Jumlah warga Jabar di Wamena ada ratusan.

Rep: Arie Lukihardanti/ Red: Muhammad Hafil
Prajurit TNI mendata warga yang akan meninggalkan Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa (1/10/2019).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Prajurit TNI mendata warga yang akan meninggalkan Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jabar akan memfasilitasi pemulangan warga asal Jabar yang ada di Wamena. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, ada sekitar 50 orang sedang dievakuasi sesuai dengan permintaan koordinator di sana. Warga Jabar di Wamena tersebut, ingin pulang ke Jabar dahulu karena tempat tinggalnya sudah tidak bisa dipakai.

"Karena tempat tinggalnya terbakar ya nanti kita pikirkan. Saya juga doakan yang terbaik suatu hari mereka bisa bersemangat untuk mebangun indoensia di tanah Papua, Wamena," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawam di Gedung DPRD Jabar, Kamis (3/10).

Baca Juga

Menurut Emil, sekarang ada emergency jadi warga Jabar yang ada di Wamena tersebut meminta bagaimana agar bisa dievakuasi dulu. Sebenarnya, jumlah warga Jabar yang ada di Wamena jumlahnya cukup banyak ada ratusan.

"Tapi itu yang pengen pulang khususnya ibu-ibu dan anak-anak. Saat ini kami sedang menyiapkan mudah-mudahan bisa berangkat hari ini. Itu ada 50 an yang meminta untuk pulang," katanya.

Emil mengaku, ia pasti akan mendukung dengan memberikan fasilitas pada semua warga Jabar. Tapi, per hari ini harus dilihat mana yang prioritas untuk dipulangkan ke Jabar.

"Pasti saya bantu dan definisinya ini emosional saja, KTP nya soalnya sudah bukan Jabar, tapi kita tetap tidak pilah-pilah lah," katanya.

Saat ditanya apakah ada warga Jabar yang celaka atau menjadi korban, menurut Emil, sampai hari ini ia belum menerima informasi ada warga Jabar yang jadi korban. Harapannya, jangan sampai ada yang menjadi korban. N Arie Lukihardianti

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement