Rabu 02 Oct 2019 06:20 WIB

Ruang Kelas SMPN 2 Plumbon Ambruk, Ini Klaim Disdik Cirebon

Disdik Cirebon klaim telah ajukan perbaikan namun belum ada tindak lanjut Kemendikbud

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 insiden ambruknya atap dan bangunan SMPN 2 Plumbon, Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
insiden ambruknya atap dan bangunan SMPN 2 Plumbon, Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.

CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon mengklaim telah mengusulkan perbaikan bagi ruang-ruang kelas yang membutuhkan penanganan ke pemerintah pusat. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut.

Pernyataan ini disampaikan menyusul insiden ambruknya atap dan bangunan SMPN 2 Plumbon, Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Mashuri mengakui ruang kelas yang ambruk itu memang telah lapuk.

AYO BACA : Ribuan Pelajar Cirebon Pecahkan Rekor Membatik Mega Mendung

"Sebenarnya sudah kami ajukan perbaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban," ujarnya, Selasa (1/20/2019).

Pihaknya mengungkapkan keprihatinan dan rasa duka atas musibah yang dialami siswa maupun guru SMPN 2 Plumbon.  Dia meyakinkan, seluruh biaya perawatan akan ditanggung Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.

AYO BACA : Ruangan SMPN 2 Plumbon Ambruk Saat Jam Pelajaran Berlangsung

Dari kejadian itu, sejauh ini diketahui 22 siswa maupun guru terluka setelah atap dan dinding bangunan ambruk di tengah jam belajar. Mayoritas korban terluka di kepala dan retak di bagian tulang lainnya. Luka kebanyakan disebabkan tertimpa kayu dan dinding ruang kelas yang ambruk. 

Dari jumlah itu, lima siswa di antaranya diizinkan pulang, sedangkan sisanya dalam perawatan medis. Dua siswa dan satu guru bahkan mengalami patah tulang parah dan harus dirawat di RS Mitra Plumbon.

Kejadian itu pun membuat pelajar maupun guru panik hingga berhamburan keluar kelas. Sebagian pelajar dan guru yang selamat berupaya membantu rekan-rekan mereka yang tertimpa dan terjepit rangka atap maupun tembok.

Pascainsiden, pihak sekolah langsung menghubungi pihak kesehatan maupun kepolisian. Para orang tua siswa pun mendatangi sekolah guna mencari tahu kondisi anak masing-masing.

AYO BACA : DPRD dan Wali Kota Cirebon Serahkan Aspirasi Penolakan UU KPK

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement