REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin pun menindaklanjuti SE Menteri Dalam Negeri Nomor 003.3/10132/SJ untuk mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh Indonesia untuk mengenakan Batik.
Untuk mendukung hari batik nasional yang dilaksanakan besok tanggal 2 Oktober 2019 Pemkab Muba mewajibkan ASN untuk mengenakan batik serta menghimbau mengunakan batik Gambo Muba yang merupakan produk eco fashion yang berbahan dasar getah Gambir asli Muba.
"Jadi, Hari Batik Nasional seluruh ASN dan pegawai di Pemkab Muba wajib pakai batik dan batik Gambo Muba," ujar Sekda Muba, Drs H Apriyadi MSi.
Dikatakan Apriyadi, Muba memiliki batik tersendiri yang dikenal dengan sebutan Gambo Muba yang digagas oleh Ketua TP PKK Muba Thia Yufada Dodi Reza. "Ini juga mengangkat produk kearifan lokal di Muba," tuturnya.
Sementara itu inisiator Gambo Muba, Thia Yufada mengatakan Gambo Muba adalah tekstil khas metode jumputan, diwarnai dengan dicelup getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang percuma. Kini Thia mampu mendorong perajin gambir dengan mengubah limbah menjadi pewarna utama kain. Sebagai produk Eco fashion, Gambo Muba memakai 100 persen pewarna anti kimia.
"Ini menjawab isu international bahwa lebih dari 50 persen limbah kimia berasal dari limbah tekstil. Gambo Muba adalah aksi alternatif dan sumbangan Muba untuk dunia tekstil. Kami tidak menghasilkan limbah kimia tetapi memanfaatkan limbah kimia getah gambir untuk pewarna Gambo Muba," ujarnya.
Kampanye hijau yang melekat pada produk Gambo Muba sudah hinggap beberapa kali di ajang fashion nasional dan internasional.Pecinta fashion memberikan respons positif pada kerajinan tangan Gambo Muba.
"Sebelumnya juga Gambo Muba mendapat apresiasi dari Ibu Iriana Joko Widodo dan saat ini produk Gambo Muba terus berkembang dan mulai merambah ke design bahan dasar kebutuhan hotel-hotel besar," ujarnya.