Selasa 01 Oct 2019 15:14 WIB

BNPB Catat Perbaikan Kualitas Udara di Sumatra-Kalimantan

Titik panas cenderung akibat kebakaran hutan dan lahan turun

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Handil Usang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama
Relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Handil Usang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat penurunan jumlah titik panas atau hotspot di Sumatera dan Kalimantan. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, berdasarkan citra satelit Modis-catalog LAPAN pada Senin (30/9), pukul 18.00 WIB juga menunjukkan kualitas udara yang semakin membaik.

"Pantauan titik panas pada sore itu, titik panas cenderung akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) turun seperti di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Tengah (Kalteng)," ujar Agus dalam siaran resmi yang diterima, Selasa (1/10).

Sementara itu, di Kalimantan Selatan, jumlah titik panas atau hotspot terpantau masih banyak. Namun, kualitas udara yang diukur dengan PM 2,5 menunjukkan kualitas udara yang lebih baik.

Berdasarkan data terakhir (30/9), titik panas sebanyak 673. Titik panas tertinggi teridentifikasi di Kalimantan Selatan dengan 141 titik, Kalimantan Tengah 63, Sumatera Selatan 63 dan Jambi 15, sedangkan Riau dan Kalimantan Barat tidak terdeteksi adanya titik panas.

Agus menyampaikan, hutan dan lahan yang terbakar sejak awal 2019 mencapai seluas 328.724 ha. Hingga saat ini, karhutla juga masih terjadi di kawasan Gunung Merbabu dan Sumbing di Jawa Tengah.

Pemerintah juga masih melakukan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) baik di Sumatera maupun di Kalimantan. Pada Senin kemarin, sebanyak dua pesawat dikerahkan di Sumatera dan dua pesawat di Kalimantan. Sebanyak 9.600 kg garam pun ditaburkan di wilayah tersebut.

Setelah modifikasi cuaca dilakukan, hujan turun di sebagian besar wilayah Riau (Indragiri Hulu, Dumai, Pelalawan, Kuansing, Indragiri Hilir, Siak, Rokan Hulu dan Rokan Hilir), Jambi (Merangin, Sarolangin), Kalbar (Pontianak, Singkawang, Sintang, Melawi), Kalsel (HST, HSS), dan Kalteng (Palangkaraya, Barito Selatan dan Lamandau).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement