Selasa 01 Oct 2019 02:55 WIB

Penyaluran Air Bersih di Banyumas Mencapai 1.700-an Tangki

Pemkab telah melakukan penambahan anggaran untuk kegiatan penyaluran air bersih.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Penyaluran air bersih di Kabupaten Banyumas sejak awal musim kemarau 2019 hingga saat ini, sudah mencapai sekitar 1.700 an tangki. Jumlah penyaluran air sebanyak itu, tidak hanya dilakukan BPBD saja, tapi termasuk bantuan yang disalurkan pihak lain, baik swasta, BUMD, BUMN, maupun instansi pemerintah lainnya. 

Kepala Pelaksana BPBD Banyunas, Ariono Poerwanto, Senin (30/9), menyebutkan khusus penyaluran air yang dilakukan BPBD Banyumas, sudah mencapai sekitar 1.374 tangki. Lainnya, merupakan bantuan dari pihak lain.

 

''Bila masing-masing tangki berisi 5.000 liter air, maka total air bersih yang sudah disalurkan selama kemarau ini, sudah mencapai sekitar 8.500.000 liter air bersih,'' katanya.

Ariono juga menyatakan, dalam anggaran perubahan 2019, Pemkab telah melakukan penambahan anggaran untuk kegiatan penyaluran air bersih. Anggaran dalam APBD induk 2019 yang semula hanya dialokasikan untuk penyaluran air bersih sebanyak 1.000 tangki, ditambah menjadi 2.800 tangki.

Dengan penambahan anggaran itu, dia optimistis permintaan masyarakat terhadap penyaluran air bersih selama musim kemarau ini, akan bisa terpenuhi. Namun dia menyatakan, yang masih menjadi kendala adalah masalah ketersediaan SDM BPBD.

''Kalau anggaran, saya kira sudah tidak ada masalah. Bahkan kami perkirakan, hingga musim kemarau berakhir, anggaran untuk penyaluran air bersih masih ada sisa lebih. Hanya yang jadi masalah saat ini, menyangkut jumlah SDM di BPBD,'' jelasnya.

Dia menyatakan, saat ini jumlah staf di BPBD Banyumas saat ini hanya ada sebanyak 14 orang. Jumlah itu, termasuk tenaga staf dan lapangan. ''Dengan jumlah SDM yang terbatas dan jumlah desa yang meminta bantuan air sangat banyak, seringkali dalam waktu sehari semalam, petugas kami hanya pulang untuk mandi dan tidur 2-3 jam, kemudian berangkat untuk mengirim air bersih lagi,'' katanya.

Ariono menyebutkan, total jumlah desa di Kabupaten Banyumas yang saat ini sudah mengajukan permintaan air bersih, ada sebanyak 71 desa. Jumlah desa sebanyak itu, tersebar di 19 kecamatan. ''Dengan demikian, jumlah desa yang sudah memohon bantuan air bersih sudah bertambah sekitar 20 desa dibanding kondisi dua pekan silam,'' katanya.

Wilayah kecamatan yang desanya paling banyak mengajukan permintaan bantuan air bersih, berada di Kecamatan Sumpiuh. Di wilayah kecamatan ini, ada 11 desa yang sudah mengajukan permintaan droping air bersih.

''Selanjutnya desa di Kecamatan Tambak, dimana ada 8 desa yang sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih. Serta Kecamatan Purwojati dan Cilongok, dimana masing-masing kecamatan ada 6 desa yang sudah mengajukan permintaan air bersih,'' jelasnya.

Bila dihitung berdasarkan data pasokan ari sejak awal musim kemarau, Ariono menyatakan, saat ini sudah ada sebanyak 16.323 KK atau sekitar 58.360 yang terdampak kemarau dalam bentuk kesulitan air. ''Jumlah ini, jauh lebih besar dibanding kamarau tahun lalu yang hanya berjumlah sekitar separuhnya,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement