Senin 30 Sep 2019 18:23 WIB

Arisan Barokah MES Perkuat Dakwah Ekonomi Islam

Benefit yang didapat oleh peserta arisan salah satunya berupa pengajian eksklusif.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Umum MES Yogyakarta, Mursida Rambe (kiri), dalam penutupan kegiatan Arisan Barokah MES.
Foto: Dokumen.
Ketua Umum MES Yogyakarta, Mursida Rambe (kiri), dalam penutupan kegiatan Arisan Barokah MES.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) memanfaatkan kekuatan ekonomi umat untuk bersama berdakwah dalam ekonomi Islam, terutama di DIY  Hal ini dilakukan melalui Arisan Barokah MES DIY.

Di DIY, cakupan dakwah MES ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota di DIY. Yang mana, kepengurusannya berada di bawah Pengurus Wilayah (PW) MES Yogyakarta.

Ketua Umum MES Yogyakarta, Mursida Rambe mengatakan, program Arisan Barokah MES DIY ini telah berlangsung selama kurang lebih empat tahun. Arisan berbeda dari arisan pada umumnya yakni bersifat jangka panjang.

"Dimana dana yang telah disetorkan oleh anggota arisan tiap bulannya selama dua tahun lalu dikelola oleh lembaga keuangan secara syariah dan mendapatkan bagi hasil," kata Mursida, dalam penutupan Arisan Barokah MES DIY Jilid 2 di Eastparc Hotel, Sleman.

Ia menjelaskan, bagi hasil ini nantinya akan menjadi kekuatan bagi MES Yogyakarta dalam melakukan aktivitas dakwahnya terkait ekonomi Islam. Benefit yang didapat oleh peserta arisan salah satunya berupa pengajian eksklusif. "Dan amal atas bagi hasil yang disumbangkan untuk kegiatan dakwah MES," ujarnya.

Dari bagi hasil arisan ini, kata Mursida, dilaksanakannya beberapa kegiatan syiar yang dilaksanakan oleh MES. Kegiatan tersebut diantaranya Workshop Kulinerku Halal, Halal Class, Workshop Literasi Keuangan, Jogja Halal Festival, dan pendampingan UMKM halal.

Termasuk dropping air bersih ke berbagai daerah yang dilanda kekeringan. Yang mana, saat ini beberapa daerah khususnya di DIY dilanda kekeringan. "Dan masih banyak program lainnya yang bersifat literasi ekonomi syariah kepada masyarakat," tambahnya.

Dalam acara penutupan arisan tersebut, dihadiri sekitar 200 anggota. Pemilik PT Kelola Mina Laut (PT KML), Mohammad Nadjikh, juga turut hadir dalam acara tersebut.

Nadjikh pun memberikan materi terkait bisnis dalam penutupan arisan tersebut. Ia mengatakan, agar tidak takut dalam memulai suatu bisnis. Sebab, bisnis dapat dimulai dari dasar. Bahkan, tanpa modal sama sekali.

Ia menekankan, hanya dibutuhkan kemauan untuk menciptakan peluang kerja melalui entrepreneurship saat memulai sebuah bisnis. Selain itu, dalam nemulai bisnis juga harus bisa membangun pola pikir dengan memanfaatkan pasar menjadi sebuah peluang.

"Jika tidak memiliki modal pun masyarakat miskin masih bisa memulai sebuah usaha, yaitu dengan cara kolaborasi yang menggabungkan berbagai elemen atau pihak sehingga menjadi sebuah bisnis yang menggunakan modal yang sangat minim," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement