REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebutkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra dan Kalimantan tinggal 10 persen. "Total dari wilayah-wilayah yang kita anggap kritis kebakaran hutan sudah berkurang 90 persen," katanya, saat membuka Rapat Koordinasi Terbatas di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/9).
Dia mengatakan semakin berkurangnya titik api karhutla menandakan upaya hujan buatan berhasil dan diharapkan segera disusul dengan turunnya hujan alami memasuki musim penghujan. "Mudah-mudahan disusul oleh hujan beneran. Hujan sesungguhnya tentu akan menghabiskan titik-titik api di wilayah kebakaran," katanya.
Meski titik api karhutla tinggal tersisa 10 persen, Wiranto mengakui dampak asap masih dirasakan. Akan tetapi, setidaknya bahaya asap dan penyakit-penyakit, seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sudah tidak terlalu mengkhawatirkan seperti sebelumnya.
"Kami sudah instruksikan para gubernur untuk melakukan suatu upaya-upaya yang lebih giat lagi, supaya titik api yang tinggal sedikit itu segera habis," katanya.
Hadir dalam Rakortas itu, antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menkominfo Rudiantara, dan Menkes Nila Moeloek. Selain karhutla, Rakortas itu juga membahas berbagai persoalan lain, seperti pelantikan presiden-wakil presiden, DPR, konflik Papua, penanganan gempa Ambon, dan kesiapan peringatan Hari Kesaktian Pancasila.