REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, berharap masalah di Papua tidak meluas menjadi konflik horizontal. Menurutnya, sudah ada provokasi yang bertujuan untuk membuat konflik horizontal itu terjadi.
"Masih harus kita tangani secara seksama (persoalan di Papua dan Papua Barat), terutama hal-hal yang menyangkut usaha kita mencegah jangan sampai meluas menjadi konflik horizontal," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (30/9).
Wiranto mengatakan, pencegahan tersebut perlu dilakukan saat ini. Itu karena ia telah melihat adanya provokasi maupun ajakan yang mengarah kepada terjadinya konflik sesama masyarakat tersebut. Menurutnya, upaya-upaya seperti itu perlu diwaspadai.
"Saat ini, TNI, Kepolisian, sedang berusaha keras untuk menyelesaikan mahasiswa-mahasiswa yang ingin kembali ke daerah belajar mereka masing-masing di kota di Indonesia. Juga sedang menangani para pengungsi-pengungsi akibat kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah," jelasnya.
Di samping itu, Pesawat Hercules TNI telah mengangkut setidaknya 3.100 pengungsi dari Wamena, Jayawijaya, Papua, menuju Jayapura, Papua. Pesawat tersebut juga telah mengangkut kurang lebih 74 ton bantuan bagi pengungsi di sana.
"Sampai hari ini pesawat Hercules terus melaksanakan operasi pengungsian dari Wamena menuju Jayapura. Kurang lebih yang sudah kita angkut 3.100 (pengungsi)," ujar Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/9).
Selain mengangkut pengungsi, pesawat Hercules TNI juga telah mengangkut bantuan bagi masyarakat yang ada di Wamena. Setidaknya, ada 74 ton bantuan dari masyarakat luar Wamena dan dari perusahaan swasta yang telah dikirimkan kepada masyarakat di Wamena.
"Kemudian setelah kita tampung di Jayapura dan dikoordinasikan dengan Pangdam Cendrawasih, mereka akan kita bantu untuk pulang ke wilayahnya masing-masing," jelas Hadi.