Senin 30 Sep 2019 03:42 WIB

BMKG: Titik Panas Sudah Turun Signifikan

Penurunan titik panas mencapai 78 persen dibanding sepekan sebelumnya,

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas Kebersihan mengenakan masker ketika menyapu jalan saat kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas Kebersihan mengenakan masker ketika menyapu jalan saat kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya penurunan signifikan jumlah titik panas di wilayah Indonesia. Sayangnya, BMKG tak menyebut secara rinci penurunan jumlah itu.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo menjelaskan dari pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP, dan NOAA-20 selama 3 hari terakhir (26 – 28 September 2019) titik panas turun sebesar 78 persen persen dibandingkan satu pekan sebelumnya (22-28 September 2019).

Baca Juga

Lokasi titik panas tersebut di antaranya berada di wilayah Indonesia seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

"Jumlah hotspot di wilayah Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Timur fluktuatif, Sedangkan di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan fluktuatif cenderung menurun sampai 28 September 2019," katanya dalan siaran pers, Ahad (29/9).

Ia menyebut kecenderungan penurunan jumlah titik panas di Indonesia dan negara Asia Tenggara secara tidak langsung dapat menurunkan sebaran Asap di wilayah Indonesia. Namun masyarakat masih harus mewaspadai terjadinya karhutla karena potensi hujan yang masih belum signifikan di daerah tersebut.

"Saat ini dalam mengupayakan peningkatan potensi hujan di daerah terjadinya karhutla, BMKG berkerjasama dengan TNI, BPPT dan BNPB melakukan kegiatan teknologi modifikasi cuaca yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi hujan di wilayah karhutla di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah," ujarnya.

BMKG terus mengimbau masyarakat yang berdomisili atau sedang berada di beberapa wilayah dekat dengan Karhutla untuk selalu mewaspadai untuk selalu berhati-hati. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement