Selasa 01 Oct 2019 04:15 WIB

Sensasi Menginap di Kontainer Ala Eco Lodges Citumang

Wisatawan harus merogoh kocek senilai Rp750 ribu untuk menginap di kontainer Citumang

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Hau Eco Lodges Citumang
Hau Eco Lodges Citumang

CITUMANG, AYOBANDUNG.COM -- Kawasan wisata Pangandaran, Jawa Barat, tak hanya menawarkan keseruan pantainya untuk dikunjungi pelancong.

Bila menjelajah lebih jauh, kabupaten yang tengah digencarkan untuk menjadi daerah wisata serupa Hawaii bagi Jabar ini juga memiliki sejumlah objek wisata lain yang tak kalah menarik.

Di kawasan Citumang, misalnya. Berjarak sekitar 30 menit berkendara dari Pantai Barat Pangandaran, kawasan ini memiliki wisata andalan air terjun dan sejumlah kegiatan water sport seperti body rafting.

Tak hanya itu, di tempat ini, tepatnya di Desa Bojong,Kecamatan Parigi, Dusun Sukamanah, terdapat sebuah tempat menginap yang terintegrasi dengan kawasan wisata. Konsepnya cukup unik, dimana boks-boks kontainer dijadikan kamar tempat beristirahat dengan pemandangan alam.

Tempat yang dinamai Hau Eco Lodges Citumang tersebut telah berdiri sejak tiga tahun lalu. Berdasarkan penuturan General Manager Hau, Dhani, sang pemilik terinspirasi dari sejumlah bangunan di luar negeri yang memanfaatkan kontainer bekas peti kemas barang untuk dijadikan tempat tinggal.

"Pemiliknya sering traveling dan melihat rumah-rumah dari boks kontainer, dan kebetulan di sini (Citumang) ada lokasi yang bagus untuk dibuat penginapan. Akhirnya dibangunlah di sini," ungkapnya, Jumat.

Saat ini, terdapat total 10 boks kontainer warna-warni dengan namanya masing-masing, yang dapat disewakan kepada pengunjung. Satu kontainer dapat memuat 1 hingga 4 orang. Dhani mengatakan, kontainer tersebut didatangkan dari Jakarta.

"Kontainer ini didatangkan dari Jakarta, karena jalan ke sini sempit, jadi kami recah dan rakit kembali di sini. Total ada 10 kontainer dan rencananya akan ada pengembangan hingga 20 kontainer lagi," ungkapnya.

Selain kamar boks kontainer, Hau juga menyediakan kamar menginap berkonsep glamping alias glamour camping yang dapat menampung hingga 8 orang. Meski tak seluruhnya terbuat dari kontainer, namun, kamar yang terdiri dari kasur susun tersebut tetap mengedepankan elemen boks kontainer pada beberapa bagiannya.

Dalam setiap kamar boks kontainer, terdapar dua tempat tidur yang terdiri dari satu tempat tidur ukuran queen dan satu ukuran single. Pemandangan sungai dan pepohonan dapat dinikmati dari jendela dan balkon yang tersedia di setiap kamar. Sebagaimana hotel pada umumnya, di dalam terdapat televisi dan kamar mandi beserta hot shower dan ammenities. Fasilitas yang disediakan setara dengan hotel bintang 3.

Namun, oleh karena konsep alam yang ditawarkan, furnitur yang diinstalasi pada setiap kamar terkesan lebih 'ringan' dan minimalis, seperti misalnya lemari dan rak gantung yang absen dan digantikkan oleh sebuah rak susun kayu. WiFi pun belum tersedia, dan sinyal telepon selular pun cukup sulit didapat untuk sejumlah provider.

"Kami juga berkomitmen untuk menjaga alam, seperti di kontainer nomor tiga, dimana kanopinya dibangun mengikuti bentuk pohon yang tumbuh. Sebisa mungkin kita tidak menebang pohon ketika membangun tepat ini," jelasnya.

Tamu yang menginap juga dapat bersantai di area common room outdoor dan berfoto ria di sejumlah spot yang disediakan, seperti ayunan gantung, area hammock, hingga balkon berbentuk perahu. Nantinya, pengunjung akan dapat melakukan trekking ke sejumlah tempat wisata di area Citumang dari area penginapan.

"Kami ada rencana kerjasama dengan Perhutani untuk membangun trek menuju gua-gua di sekitaran Citumang yang belum terekspos, dan nyambung ke tempat rafting. Trek ini dibuat untuk berjalan kaki," jelas Dhani.

Anda yang tertarik untuk menghabiskan akhir pekan dengan suasana alam Pangandaran, namun ingin tetap merasakan kenyamanan fasilitas hotel, Hau Eco Lodges Citumang dapat menjadi salah satu pilihan. Untuk weekdays, satu kamar kontainer memiliki harga Rp 750 ribu, sementara pada weekend kamar dipatok dengan tarif Rp 1 juta. Untuk kamar area glamping, pada weekdays harga yang ditawarkan adalah Rp1,8 juta sementara di akhir pekan, harga naik menjadi Rp2,5 juta.

Harga tersebut sudah termasuk sarapan yang terdiri dari berbagai sajian nusantara seperti nasi cikur, nasi liwet, lobster, ikan jambal, dan sebagainya. Dhani menyebutkan, disarankan melakukan reservasi minimal 1 hingga 2 bulan sebelum waktu yang diinginkan mengingat keterbatasan kamar.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement