REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyerahkan bantuan 10 unit Bus Rapid Transit (BRT) kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Bantuan 10 unit BRT ini untuk meningkatkan integrasi Light Rail Transit (LRT) yang telah dikurangi waktu tempuhnya.
"Transportasi massal di kota besar mengandalkan satu gabungan antarmoda, adanya BRT untuk mendukung keberadaan LRT Palembang," kata Budi Karya saat penyerahan bantuan BRT di Stasiun LRT DJKA Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (29/9).
Menurut Budi Karya, Palembang harus menjadi contoh integrasi moda transportasi setelah adanya LRT sebagai moda transportasi modern pertama di Indonesia, apalagi pelayanan LRT sudah ditingkatkan oleh PT KAI selaku operator.
Peningkatan tersebut berupa pengurangan waktu tempuh dari 60 menit menjadi 47 menit dan penambahan waktu perjalanan dari 54 kali menjadi 78 kali dengan tarif yang tidak berubah.
Budi Karya berharap ada kebijakan pemangku kepentingan setempat yang mendukung operasional LRT, seperti Perwako Palembang tentang kewajiban Aparatur Sipil Negara (ASN) naik LRT saat berangkat kerja setiap hari Selasa.
"Mungkin kewajibannya tidak hanya satu hari, bisa ditambah dua atau tiga hari, dengan demikian okupansi LRT juga akan meningkat," ujarnya.
Tujuan integrasi ialah menjadikan waktu tiba dan pergi BRT sesuai dengan jadwal perjalanan LRT, sehingga kelancaran lalu lintas menjadi kunci perjalanan yang integrasi. Budi Karya mengimbau agar pihak terkait membuat strategi lalu lintas yang menghindari penumpukan kendaraan.
"Saya harap sinergitas Kepolisian dalam mengatur lalu lintas dan penerapan arah-arah lajur lebih diperhatikan lagi," kata Menhub.
Sementara Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan bantuan 10 unit BRT akan mempermudah pihaknya dalam melayani masyarakat yang semakin gemar menggunakan LRT.
"Palembang sudah punya 114 unit BRT, dengan tambahan dari Kemenhub 10 unit maka akan lebih banyak penumpang yang diangkut, apalagi saat ini sudah ada kewajiban bagi ASN untuk naik LRT setiap hari Selasa," tambah Harnonoyo.
Bus bantuan tersebut, kata dia, akan dioperasionalkan pada jalur-jalur yang tidak dilalui LRT, seperti jalur Simpang Polda ke Simpang Charitas, serta jalur-jalur lain yang berpotongan namun ramai dilalui peminat bus.