Sabtu 28 Sep 2019 08:33 WIB

Panitia Sebut Aksi 212 Tetap Berlangsung

Massa aksi 212 akan berkumpul di Bundaran HI lalu berjalan ke Istana.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Persaudaraan alumni 212 atau PA 212 melakukan aksi damai di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, Jum’at (10/5).
Foto: REPUBLIKA
Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Persaudaraan alumni 212 atau PA 212 melakukan aksi damai di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, Jum’at (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia aksi "Mujahid 212 Selamatkan NKRI" Budi Setiawan menyebut pelaksanaan aksi tersebut tetap berlangsung. Sebelumnya muncul selebaran yang menyatakan acara itu diundur.

"Tidak benar, acara tetap berlangsung. Tidak diundur," ujar Budi di Jakarta, Sabtu (28/9).

Baca Juga

Dia menambahkan ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan acara tersebut batal diselenggarakan. Ketua Panitia Edy Mulyadi mengemukakan massa yang berasal dari Jabodetabek akan berkumpul di Bundaran HI sebelum berjalan menuju Istana Merdeka.

Aksi dimulai pukul 08:00 WIB. "Dengan semangat Mujahid 212 mari kita kembali bersama-sama lakukan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik," ajak Edy.

Edy menjelaskan umat Islam ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan Indonesia manjadi lebih baik. Hal yang menjadi dasar pertimbangan perubahan tersebut antara lain, aksi mahasiswa masih dihadapi oleh aparat dengan sikap represif hingga menimbulkan korban luka, hilang, bahkan ada yang meninggal dunia.

Kemudian, munculnya aksi para pelajar sebagai sebuah fenomena yang sebelumnya tidak pernah terjadi dalam ekskalasi politik. Selanjutnya, kerusuhan di Wamena, Papua, dengan korban puluhan jiwa dan eksodus warga pendatang keluar dari wilayah tersebut.

Kemudian, bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat oleh Pemerintah. Akibatnya ratusan ribu warga terkena pekatnya asap dan menderita sakit infeksi pernapasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement