Jumat 27 Sep 2019 21:05 WIB

Penderita ISPA di Tanah Bumbu Membeludak

Dinkes Tanah Bumbu menyebut penderita ISPA terus membeludak selama kemarau.

Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) menanti giliran periksa. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/ Feny Selly
Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) menanti giliran periksa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANAH BUMBU -- Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, selama musim kemarau belakangan ini jumlahnya terus membeludak.

"Bahkan kondisi tersebut diperparah adanya asap Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, H. Damrah, di Batulicin, Jumat.

Dikatakan, jumlah penderita Ispa periode Januari-Agustus 2019 mencapai 14,132 dan tersebar di seluruh kecamatan.

Penderita Ispa pada Januari tercatat 1.631 jiwa, Februari meningkat sekitar 270 jiwa menjadi 1.958 jiwa, Maret 1.953 jiwa, April 1.445 jiwa, Mei 2.185 jiwa, Juni 1.592, Juli 1.508 dan pada Agustus meningkat sekitar 200 jiwa menjadi 1.759 jiwa yang menderita ISPA.

Damrah mengemukakan, agar jumlah penderita Ispa tidak terus bertambah pihaknya melakukan beberapa langkah strategis, di antaranya, membagikan masker, kepada masyarakat melalui Puskesmas.

Guna mencukupi kebutuhan masker, Dinas Kesehatan juga meminta perusahaan dan instansi yang lain untuk ikut andil membagikan masker kepada masyarakat.

Selain itu pemerintah daerah juga memberikan pelayanan secara gratis bagi penderita ispa dengan menugaskan beberapa anggota medis disetiap posko Karhutla.

Menurut Damrah, ispa merupakan urutan tertinggi dari sepuluh penyakit yang ditangani oleh Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, oleh sebeb itu masri kita saling menjaga kesehatan agar kita terhindar dari penyakit.

"Kalau dilihat dari situasi saat ini, agar kiranya para masyarakat dapat mengurangi aktifitas di luar rumah, dan kalau memungkinkan selalu memakai masker saat beraktifis untuk mengurangi penderita penyalkit ispa," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement