REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pengungsi gempa Ambon bisa kembali ke rumah bila dalam tempo dua jam tidak ada gempa susulan yang terjadi. "Bila terlalu lama di tempat pengungsian, dapat muncul masalah baru seperti makanan, kesehatan, sanitasi dan lainnya," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (27/9).
Doni memantau langsung penanganan gempa Ambon, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Dalam kunjungannya ke Ambon, Doni juga mengimbau masyarakat segera mencari lokasi yang aman bila merasakan gempa besar yang terjadi lebih dari 20 detik.
BNPB memberikan bantuan dana siap pakai Rp 1 miliar yang akan digunakan untuk operasional penanganan darurat. Selain itu, BNPB juga memberikan bantuan logistik senilai Rp 515 juta.
Bantuan logistik yang diberikan berupa matras, sandang, perlengkapan keluarga, dan selimut yang sesuai dengan kebutuhan warga terdampak sesuai dengan hasil kaji cepat yang dilakukan. Bantuan yang diberikan juga berupa tenda keluarga, lampu penerangan portabel, dan pendirian rumah sakit lapangan.
Gempa dengan magnitudo 6,5 yang sebelumnya dilaporkan Magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Maluku, Kamis (26/9) pukul 06.46 WIB. Pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di 40 kilometer Timur Laut Ambon.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga merilis gempa susulan dengan magnitudo 5,6 pada Kamis (26/9) pukul 07.39 WIB dengan kedalaman 10 kilometer di 18 kilometer Timur Laut Ambon.