REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai, Sekretaris Daerah (Sekda), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, memegang peran penting dalam pembangunan. Oleh karena itu, Ridwan Kamil berharap Sekda se-Jabar dapat menjalin komunikasi dengan baik dan guyub.
"Karena kalau Sekda bersatu, Jawa Barat pasti kuat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di acara Forsesdasi (Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia) Ngabajigur (Ngariung Bareng Jeung Gubernur) di Hotel Pantai Indah Timur Resort, Pangandaran, Kamis malam (26/9) lalu.
Menurutnya, Sekda se-Jabar harus memahami sejumlah konsep pembangunan, seperti Birokrasi Dinamis, Teori Penthahelix, Delapan Pintu Anggaran, dan Digital Government, di era 4.0.
"Bersama-sama memaksimalkan fungsi koordinasi dan membangun sistem. Menekankan revolusi birokrasi dengan memanfaatkan teknologi,” katanya.
Karena, kata dia, yang tidak akan hilang adalah input masalah. Termasuk bagi para Sekda, di era disrupsi ini banyak keluhan masyarakat yang masuk.
Emil pun berharap, Sekda se-Jabar tidak hanya fokus pada pembangunan lahiriah seperti infrastruktur dalam pengelolaan APBD, tetapi juga memperhatikan pembangunan yang sifatnya batiniah dan ekonomi inklusif.
"Saya titip ke para Sekda, kalau Indonesia mau maju di masa depan, maka seimbangkan urusan lahiriah dan batiniah," kata Emil.
Ketua Komisariat Wilayah Forsesdasi Provinsi Jabar sekaligus Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya mengimplementasikan apa yang disampaikan Gubernur Jabar untuk diterapkan di masing-masing daerah.
Untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin, Ade mengajak Sekda se-Jabar untuk menjaga kekompakan, dan komitmen. "Untuk itu, pertemuan pengurus Forsesdasi dengan Gubernur, dilaksanakan 3 bulan sekali," katanya.