REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Sebanyak sembilan warga asal Sumatra Barat yang merantau ke Kota Wamena Papua meninggal dunia akibat terjadi kerusuhan di kota tersebut. Pemerintah Provinsi Sumbar telah mengonfirmasi sembilan orang itu ialah warga asal Kabupaten Pesisir Selatan.
"Atas nama masyarakat dan pemerintah provinsi Sumatera Barat, Gubernur, Wakil Gubernur dan DPRD Sumbar, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tewasnya sembilan orang warga provinsi Sumbar di Wamena. Kita doakan husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan kiranya bisa sabar dalam menghadapi keadaan ini," begitu keterangan resmi yang disiarkan Biro Humas Setda Prov Sumbar yang diterima Republika, Rabu (25/9).
Sembilan warga Sumbar yang menjadi korban kerusuhan Wamena pada Senin (23/9) itu yakni Syafriyanto (36), istrinya Putri (30) dan anaknya Rizky (4), Jefry Antoni (23), Hendra (20), Ibnu (8), Iwan (24), Nofriyanti (40), Yoga Nurdi Yakop (28). Ke sembilan warga ini berasal dari Pesisir Selatan, tapi dari kecmatan yang berbeda.
Berdasarkan komunikasi sementara Pemprov Sumbar dengan warga Sumbar di Wamena, perempuan dan anak-anak telah diungsikan ke Jayapura, sementara laki-laki masih bertahan di Wamena.
Pemprov Sumbar meminta kepada warga Sumbar yang masih bertahan di Wamena, agar berupaya dengan berbagai cara untuk menyelamatkan diri dan jangan terpancing dengan hal apapun yang dapat mengganggu keselamatan.
Kemudian Pemprov Sumbar baik yang di kampung halaman maupun di perantauan supaya menjaga kondisi tetap kondusif dan tidak mudah terprovokasi.
"Kita harus tetap mengedepankan semangat nasionalisme dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia," begitu imbauan Pemprov Sumbar.