REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan bahwa jumlah titik api yang membakar kawasan Gunung Semeru, di Jawa Timur, bertambah menjadi 22 tiitk api. Sebanyak 22 titik api yang membakar wilayah Gunung Semeru tersebut masih dalam upaya pengendalian.
"Titik api bertambah menjadi 22 titik, masih belum bisa dikendalikan," kata Plh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah III Senduro Balai Besar TNBTS Khaerul Soleh saat dikonfirmasi dari Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (25/9).
Khaerul menjelaskan, pihak tim pemadam gabungan yang berusaha memadamkan api di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami kesulitan akibat pengaruh angin kencang, lokasi titik api yang berada di tebing dan berbukit. Lokasi titik api dilaporkan berada pada Blok Pusung Gendero, Ayek-Ayek, Ungup-Ungup, Batu Tulis, dan Bantengan.
Sementara di Pos Ranupane dan Ranu Kumbolo, sudah tidak ada aktivitas pendakian atau sudah steril. "Pengaruh angin yang kencang, medan bertebing dan berbukit, menyulitkan petugas untuk melakukan pemadaman," kata Khaerul.
Total luasan area yang mengalami kebakaran diperkirakan mencapai 80,1 hektare, dan diperkirakan bisa terus bertambah. Sementara luas area yang dudah berhasil tertangani oleh petugas gabungan, kurang lebih seluas 60,4 hektare.
"Blok Batu Tulis dan sekitarnya masih ada titik api, saat ini mulai mengecil. Upaya pemadaman terus dilakukan," ujar Khaerul.
Pihak Balai Besar TNBTS telah menerjunkan tim gabungan pemadam kebakaran yang berjumlah kurang lebih 60 orang. Dari total tersebut, akan dibagi menjadi tiga tim, yang akan diberangkatkan melalui Ayek-Ayek, Ungup-Ungup, dan Pusung Gendero, serta Blok Batu Tulis.
Teknik pemadam akan dilakukan dengan cara mendekati titik api yang bisa dijangkau, dan dipadamkan menggunakan jetshooter, ranting pohon, atau membuat sekat pada medan datar agar kebakaran tidak meluas.
Pihak Balai Besar TNBTS telah menutup total pendakian ke gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl tersebut sejak Minggu, 22 September 2019. Penutupan tersebut dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan, atau setelah kondisi benar-benar dinyatakan aman.
Kebakaran di jalur pendakian Gunung Semeru terjadi sejak 17 September 2019, pada lokasi Sumber Mani-Arcopodo-Kelik.