Rabu 25 Sep 2019 17:03 WIB

80 Hektare Jalur Pendakian Gunung Semeru Terbakar

Titik api di lokasi memang terus bertambah sejak Ahad (22/9).

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Petugas dan tim Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) melakukan koordinasi dan pemadaman di titik api baru pada jalur pendakian Gunung Semeru.
Foto: Dok Humas BB TNBTS
Petugas dan tim Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) melakukan koordinasi dan pemadaman di titik api baru pada jalur pendakian Gunung Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kebakaran di jalur pendakian Gunung Semeru terus meluas pada Rabu (25/9). Luasan lahan terbakar di blok Pusung Gendero, Ayek-ayek, Ungup-ungup, Batu Tulis dan Bantengan Resort PTN Ranupani sudah mencapai 80,1 hektare (ha).

"Ini masih proses pemadaman kemungkinan terus bertambah," kata Plh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Khaerul soleh saat dikonfirmasi Republika, Rabu (25/9).

Khaerul menerangkan, titik api di lokasi memang terus bertambah sejak Ahad (22/9). Namun tingkatan apinya sudah mulai mengecil dibandingkan sebelumnya. Hal ini terutama pada wilayah Batu Tulis dan sekitarnya.

Proses pemadaman api, kata Khaerul, memang agak sedikit menyulitkan. Selain angin kencang, medan bertebing dan berbukit turut menyulitkan petugas pemadaman. Ditambah lagi, teknik pemadamannya masih menggunakan cara manual.

"Teknik pemadaman dilakukan seperti sebelumnya dengan cara mendekati titik api yang bisa dijangkau. Kemudian mematikan dengan jetshoter, gepyok atau ranting pohon dan membuat sekat pada medan datar agar tidak meluas," tambahnya.

Berdasarkan laporan petugas, kebakaran tersebut lebih pada jenis permukaan. Artinya, hampir sebagian vegetasi yang terbakar berupa semak-semak, krinyu, serasah dan rumput. Lalu genggeng, kemlandingan, pakis, akasia dan cemara juga masuk ke dalamnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement