Selasa 24 Sep 2019 18:22 WIB

Cabai Mahal, SD Muhammadiyah Gerakkan Tanam Massal

Siswa SD Muhammadiayah 1 Ketelan melakukan kegiatan tanam massal di polybag

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jeda Penilaian Tengah Semester (PTS) satu SD Muhammadiayah 1 Ketelan diisi kegiatan tanam massal di polybag. Kegiatan ini diikuti 400 siswa di halaman sekolah dan menjadi upaya ketahanan pangan di sekolah.

Hasil dari tanaman itu nantinya dapat menjadi suplai bagi kebutuhan pangan kantin sekolah dalam menyediakan makanan sehat. Kepala Sekolah Sri Sayekti menjelaskan inisiatif gerakan penanaman satu anak satu pohon ini merupakan terobosan sangat berharga.

Ini bentuk komitmen terhadap lingkungan, sebagai salah satu mewujudkan sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat. “Acara ini wajib mendapat dukungan dari kita dan semua pihak, khususnya warga sekolah dan bentuk syukur kami kepada Allah atas nikmat udara segar dengan cara merawatnya berupa menanam pohon sebanyak-banyaknya,” kata Kepala Sekolah, Senin (23/9).

Ditambahkan Yekti, kegiatan tersebut juga merupakan program pembelajaran di luar kelas yang menyenangkan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS ) anak akan terbangun.

Anak-anak nantinya di era industri 4.0 jadi terbiasa untuk mengonsumsi buah dan sayuran yang menyehatkan. “Bagian dari pendidikan karakter, jasmani serta lingkungan hidup. Dikemas dengan kegiatan yang menyenangkan maka pesan edukasinya diharapkan lebih efektif diterima anak anak karena mereka diajak terlibat langsung untuk menanam pohon, bentuk antisipasi kita misalnya harga cabai, tomat mahal juga melatih anak-anak bisa memanfaatkan barang bekas yang bermanfaat,” jelas dia.

Perempuan muslimah berjilbab yang akrab disapa Bu Yekti dalam sambutannya kepada siswa yang hadir dalam gerakan menanam pohon juga ditunjukkan kenyataan dan bukti-bukti telah terjadinya kerusakan lingkungan serta pencemaran udara.

Upayanya melalui pelestarian lingkungan dengan ketahanan pangan yang sehat. Mencegah terjadinya pencemaran atau polusi dengan tidak membakar sampah di sekolah. Mencegah kerusakan lingkungan hidup dengan cara merawat tanaman di lingkungan sekolah dan laboratorium botani.

Siswa Kelas VIA Indira, mengaku senang diajak membuat pot dan menanam tenaman kebun. Dia bercerita jika cabe sama terong dibelikan mamanya sepulang pulang kerja.

“Di rumah aku juga senang bunga dan tanaman obat keluarga atau dikenal dengan apotik hidup seperti Kunyit (Curcuma domestica Val.), Jahe (Zingiberaceae), Kencur, Temulawak,” ucapnya sambil tersenyum yang juga anggota dokter kecil UKS. 

The post  appeared first on Joglosemar News.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement