REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengingatkan mahasiswa yang melakukan aksi demontrasi agar tak melakukan penghinaan terhadap Presiden. Menurutnya, dalam menggelar aksi demonstrasi, mahasiswa juga harus mencerminkan dan menunjukan sebagai bangsa yang beradab.
"Harapan saya kita harus punya empati seperti itu janganlah Presiden yang menghadapi situasi yang tidak mudah ditambah lagi dengan hal-hal seperti itu, tulisan-tulisan itu harus mencerminkan bangsa yang beradab," ujar Moeldoko.
Saat ini, lanjut dia, Presiden tengah fokus untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah terjadi, termasuk masalah kerusuhan di Papua, aksi demonstrasi menolak RUU yang bermasalah, dan juga masalah karhutla. "Menghadapi Papua penuh keprihatinan, menghadapi karhutla penuh keprihatinan karena banyak yang jadi korban walaupun kita sudah kerja keras," kata dia.
Seperti diketahui, aksi mahasiswa digelar di berbagai daerah untuk menolak sejumlah RUU yang bermasalah dan mengancam demokrasi di Indonesia. Tak hanya di Jakarta, aksi unjuk rasa juga digelar di Yogyakarta, Solo, Makassar, dan di sejumlah kota lainnya.