Selasa 24 Sep 2019 14:18 WIB

Korban Tewas di Wamena Jadi 23 Orang

Sedangkan korban luka-luka sebanyak 77 orang.

Pengendara melintasi Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019).
Foto: Antara/Marius Wonyewun
Pengendara melintasi Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah korban yang tewas saat aksi demonstrasi berakhir anarkis di Wamena, Papua, bertambah dan kini menjadi 23 orang. Sedangkan korban luka-luka sebanyak 77 orang.

"Ada 23 meninggal dunia untuk Wamena dan luka-luka 77 orang," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Indonesia Brigadir Jenderal PolisiDedi Prasetyo di Jakarta, Selasa (24/9).

Baca Juga

Sejumlah korban yang luka dirawat di RSUD Wamena. Jumlah itu dapat bertambah karena pencarian di lokasi gedung-gedung yang dilanda kebakaran masih dilakukan. Prasetyo menyebut dalang di balik kericuhan di Wamena diduga kelompok Komite Nasional Papua Barat. Berita bohong atau hoaks isu rasial untuk memancing aksi solidaritas sehingga membuat situasi panas dan terjadi kericuhan, dia sebut telah didesain kelompok itu.

Sementara korban jiwa dalam aksi unjuk rasa di Kampus Universitas Cenderawasih di Abepura, Jayapura, sebanyak empat orang. Satu personel TNI dan tiga orang mahasiswa yang diduga terkena peluru karet.

Selain tiga orang tewas, sebanyak 20 mahasiswa juga luka-luka akibat kericuhan saat pengangkutan mahasiswa demonstran dilakukan.

Sebanyak enam personel Brimob yang melakukan pengawalan pemindahan mahasiswa luka berat karena benda tumpul, batu dan bacokan senjata tajam.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement