Selasa 24 Sep 2019 05:45 WIB

Kapolda: Situasi Papua Barat Aman

Kapolda mengatakan tidak ada aksi massa di Papua Barat pada Senin kemarin.

Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak (kanan)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak menyatakan situasi keamanan di wilayahnya cukup kondusif. Rudolf mengutarakan, dari 13 kabupaten/kota di daerah tersebut tidak satu pun ada gerakan massa yang hendak melakukan unjuk rasa.

"Seperti kita ketahui bersama Manokwari hari ini kondusif. Tidak ada gerakan massa. Justru masyarakat sekarang sedang berkabung mengiring pemakaman seorang tokoh yakni almarhum bapak Abraham Oktavinus Atururi," kata kapolda ditemui di Manokwari, Senin (23/9).

Baca Juga

Begitu pula di Kota Sorong, Fakfak, serta daerah lain, tidak ada aksi massa pada Senin (23/9). Ia berharap situasi keamanan di Papua Barat terus kondusif agar pembangunan dan aktivitas masyarakat berjalan lancar.

Ia menjelaskan, Polda Papua Barat, Kodam XVIII/Kasuari serta pemerintah daerah terus berkoordinasi. Semua pihak bersepakat untuk mengambil langkah antisipasi semaksimal mungkin terhadap segala potensi gangguan keamanan.

"Kita terus berusaha mendapat informasi lebih awal sebelum muncul ke permukaan. Lalu pihak-pihak yang selama ini menjadi provokator sudah kita tandai dan kita monitor lebih dekat," sebutnya lagi.

Upaya pencegahan, lanjut Herry, dikedepankan dengan mengoptimalkan peran personel di setiap satuan. Polda, Kodam dan Pemprov Papua Barat terus menjaga agar situasi keamanan di daerah ini selalu terkendali.

Seperti telah dikatakan sebelumnya, untuk menjaga stabilitas keamanan, Papua Barat masih dibantu pasukan bawah kendali operasi (BKO) Brimob sebanyak 18 SSK. Mereka ditempatkan di wilayah Manokwari, Sorong dan Fakfak.

"Belum ada perintah penarikan, artinya sebelum bapak Kapolri memerintahkan untuk menarik pasukan ke daerah asal mereka akan tetap di sini," ujarnya lagi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement