Senin 23 Sep 2019 18:04 WIB

243.756 Penumpang Terbang dari Bandara Kertajati

Penumpang Kertajati terbanyak masih dari Bandung Raya.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih mengatakan jumlah penumpang di bandara yang terletak di Kertajati, Kabupaten Majalengka, sejak penataan rute hingga 22 September mencapai 243.756 penumpang. Di hari puncak penumpang mencapai 4.000 per hari.

"Jumlah penumpang pasca penataan rute yang efektif dimulai sejak 30 Juni 2019, memang mengalami peningkatan. Jumlah penumpang bisa menyentuh 4.000 penumpang seharinya," kata Singgih dalam siaran pers Humas PT BIJB, di Bandung, Senin (23/9).

Baca Juga

Akan tetapi, kata dia, saat ini ketika memasuki periode low season jumlah penumpang masih dalam angka sekitar 2.500 hingga 3.000 setiap harinya.

"Ketika ada penurunan itu hal wajar karena saat ini memasuki low season. Ini juga yang dialami bandara lain ketika memasuki periode ini," kata dia.

Dia mengatakan sejak penataan rute dilakukan dari Bandara Husein Sastranegara (BDO) ke Bandara Internasional Kertajati (KJT), Bus Damri masih menjadi pilihan transportasi masyarakat. Selain gratis, Damri menawarkan perjalanan setiap dua jam untuk mencapai ke Bandara yang ada di Kabupaten Majalengka tersebut.

Bukan hanya Damri, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) juga merangkul moda transportasi lainnya seperti shuttle dan taksi daring sebagai pilihan masyarakat yang ingin terbang dari Bandara Kertajati. Menurut dia, ada 11 pilihan tranportasi dengan 11 rute yang tersedia saat ini yakni Bandung, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Tasikmalaya, Purwakarta, Sumedang, Karawang, Majalengka dan Tegal.

"Pilihan moda transportasi untuk menjangkau Bandara Kertajati itu cukup banyak. Tapi memang Damri masih menjadi pilihan masyarakat karena gratis. Ini sebagai bentuk perhatian kebaikan pemerintah kepada Bandara Kertajati," kata dia.

Dari catatan, sejak 1-19 September 2019 ada 14.253 orang terakomodir oleh berbagai moda transportasi yang menggunakan fasilitas Bandara Kertajati untuk pilihan terbang.

Dalam periode tersebut sekitar 9.823 orang diantaranya memilih Bus Damri. Sisanya menggunakan shuttle dan taksi daring.

Penumpang ternyata masih juga didominasi dari kawasan Bandung Raya dengan angka penumpang mencapai 11.647 orang. Disusul Cirebon dengan 1.161 dan Sumedang serta Tasikmalaya yang masing-masing mendekati 400 orang.

"Yang buat kita terkejut juga justru masyarakat Tegal yang cukup banyak menggunakan Bandara ini. Dua minggu saja ada 219 orang menggunakan angkutan umum. Data ini belum yang menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

PT BIJB dan beberapa pihak menurut Singgih masih memiliki pekerjaan besar untuk menciptakan penumpang yang ada di wilayah cakupan seperti Indramayu, Kuningan dan Majalengka. Bergerak ke Barat penumpang potensi besar juga ada di Karawang, Purwakarta dan Subang yang sedang di maksimalkan untuk tersosialisasi.

"Kita ingin Bandara yang sudah dibuat susah payah ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jawa Barat. Bukan cuma orang Majalengka, Cirebon, atau Bandung, tapi seluruhnya. Apalagi saya optimistis jika Tol Cisumdawu selesai, Bandara dan potensi wilayahnya ini akan berkembang pesat. Karena Cisumdawu ini memang kunci untuk maksimalkan Bandara ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement