Senin 23 Sep 2019 17:06 WIB

BNPB: Bom Air Kurang Efektif Atasi Kebakaran Lahan

Penerapan teknologi modifikasi cuaca justru memberi dampak signifikan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan bom air saja kurang efektif mengatasi kebakaran hutan dan lahan, terutama di kawasan lahan gambut.

"Sejauh ini penanganan dengan heli water bombing (bom air) ternyata tidak begitu efektif," katanya di Graha BNPB Jakarta, saat menyampaikan keterangan pers mengenai operasi penanganan kebakaran hutan dan lahan, Senin (23/9).

Baca Juga

Ia mengemukakan hal itu berdasarkan hasil operasi pengeboman air untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Menurut dia, BNPB selanjutnya akan melakukan operasi bom air di daerah dengan titik-titik api dengan skala kecil saja.

Doni menjelaskan penerapan teknologi modifikasi cuaca oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan BNPB dengan dukungan TNI dampaknya justru lebih signifikan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.

"Jumat yang lalu operasi modifikasi cuaca ini memberikan hasil yang cukup signifikan," katanya.

photo
Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan 'water bombing' pada kebakaran lahan gambut di desa Sungai Batang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Doni menjelaskan operasi penerapan teknologi modifikasi cuaca itu berhasil memicu hujan di Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Khusus di daerah Kalimantan Selatan, hujan turun karena pengaruh penebaran garam di Kabupaten Pulang Pisau. Hujan turun di sebagian wilayah Kota Martapura dan Banjarmasinpada Jumat (20/9) sore dan daerah lainnya pada Sabtu (21/9) dan Ahad (22/9).

Pada Senin pagi hujan juga turun di Kota Sambas, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kubu Raya, dan Kota Pontianakdi Kalimantan. Selain itu, hujan turun di Bengkalis, Riau.

"Operasi teknologi modifikasi cuaca sudah dilakukan pada Ahad sore sehingga pagi tadi hujan," kata Doni.

Dalam upaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, pemerintah juga telah mengerahkan sekitar 50 ribu personel darat serta 48 helikopter dan pesawat di enam provinsi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement