BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM--Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani menyebut cara penyiapan dan penyajian makanan yang kurang baik sebagai salah satu faktor pemicu keracunan makanan massal yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah kerjanya.
"Keracunan makanan memang banyak akhir-akhir ini terjadi di wilayah Jabar, terutama karena masih belum dilaksanakannya cara-cara penyiapan makanan dengan baik dan benar," kata Berli saat ditemui di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Senin (23/9/2019).
AYO BACA : Kapolres Sumedang Imbau Masyarakat Hati-hati Meminum 'Kopi'
Ia mengatakan penyiapan dan penyajian makanan dalam kegiatan-kegiatan yang dihadiri banyak orang sering kali kurang memperhatikan faktor higiene.
"Terutama untuk kegiatan yang mendatangkan orang banyak, itu biasanya juga diolah di lingkungan rumah dari penyelenggara kegiatan," kata dia.
AYO BACA : Puluhan Warga Majalengka Keracunan Makanan Pedagang Keliling
Ia menyarankan warga memastikan bahan makanan aman dan berkualitas baik serta mengontrol proses penyiapan hingga penyajian makanan dalam acara-acara yang dihadiri banyak orang guna menghindari bencana seperti keracunan makanan.
"Harus benar-benar terjaga kebersihannya," kata dia.
Sebelumnya, puluhan warga di Kedusunan Ciangkrek, Kampung Babakan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam acara hajatan pernikahan di rumah satu warga.
Keracunan makanan juga terjadi di Desa Rajagaluh Kidul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Di desa itu 44 orang keracunan setelah menyantap makanan yang dibeli dari pedagang keliling dan 22 di antaranya sampai harus menjalani perawatan di puskesmas.
AYO BACA : Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Keracunan 'Kopi' di Sumedang