Senin 23 Sep 2019 06:30 WIB

Konektivitas Transportasi DIY-Jateng Dikebut

Konektivitas dan aksesibilitas transportasi keduanya selesai akhir 2020.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah wisatawan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2019). Pemerintah menetapkan empat prioritas destinasi wisata, salah satunya Borobudur di Magelang, untuk manggaet wisman demi meningkatkan devisa dari sektor pariwisata.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah wisatawan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2019). Pemerintah menetapkan empat prioritas destinasi wisata, salah satunya Borobudur di Magelang, untuk manggaet wisman demi meningkatkan devisa dari sektor pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Perhubungan terus mendorong pariwisata di DIY dan Jateng. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menargetkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi keduanya selesai akhir 2020.

Ia mengatakan, saat ini Yogyakarta International Airport (YIA) sedang dijadikan gerbang baru menuju Yogyakarta. Guna menunjang keberadaan YIA, mereka akan menyelesaikan infrastruktur penunjang.

Baca Juga

Utamanya, aksesibilitas transportasi ke tempat-tempat wisata. Paling dekat, Kemenhub akan mengebut pembangunan konektivitas kereta api dari Kabupaten Kulonprogo ke Kota Yogyakarta, ditarget selesai 2020.

"Konektivitas kereta api dari Yogyakarta menuju Candi Borobudur juga sudah dirancang," kata Budi di FEB UGM, Sabtu (21/9).

Budi menuturkan, mereka sedang mengidentifikasi kemungkinan jalur-jalur untuk angkutan bus dari Kabupaten Kulonprogo langsung ke Candi Borobudur. Tujuannya, tidak lain memudahkan aksesibilitas wisatawan.

Ia berharap, nantinya jalur-jalur ini dapat mendukung aksesibilitas angkutan bus dari Kabupaten Kulonprogo ke Candi Borobudur. Selain itu, mereka mengembangkan aksesibilitas transportasi kereta api.

Itu dilakukan baik untuk KA antar kota mengitari sekitar Yogyakarta, Solo, Semarang dan kota-kota sekitarnya, maupun kereta api menuju bandara. Sehingga, tempat-tempat wisata semakin mudah dijangkau.

"Kita akan kembangkan yang Joglosemar, artinya antara Semarang, Solo, Adisucipto Yogyakarta, Kulonprogo, Purworejo, Tegal balik lagi ke Pekalongan, itu ada suatu ring kereta api (melingkar)," ujar Budi.

Ia mengungkakan, semua upaya-upaya itu memiliki nilai investasi infrastruktur transportasi lebih dari Rp 20 triliun. Budi berharap, pariwisata nantinya dapat menjadi sektor unggulan penghasil devisa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement