Senin 23 Sep 2019 06:02 WIB

Kebakaran di Gunung Slamet Hanguskan 15 Hektare

Wilayah yang terbakar merupakan kawasan hutan lindung di Gunung Slamet.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Gunung Slamet
Foto: Antara
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kebakaran hutan Gunung Slamet yang merambat hingga wilayah Banyumas, akhirnya dapat dipadamkan setelah membakar areal 15 hektare. Manajer Bisnis yang ditunjuk menjadi Juru Bicara Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito, menyebutkan api dilaporkan telah berhasil dipadamkan pada Sabtu (21/9).

''Untuk sementara, seluruh personel yang terlibat dalam upaya pemadaman api kita tarik turun dulu. Tapi kami tetap melakukan pemantauan dan antisipasi kemungkinan munculnya kembali di kawasan hutan tersebut,'' ujarnya, Ahad (22/9).

Baca Juga

Sementara dari hasil assesment yang dilakukan, luas areal yang terbakar mencapai sekitar 15 hektare. Wilayah hutan yang terbakar, mulai dari hutan perbatasan dengan KPH Pekalongan Barat yang masuk wilayah Kabupaten Brebes hingga ke wilayah hutan wilayah KPH Banyumas Timur di Baturraden. Sedangkan, perkiraan kerugian, mencapai Rp 112.500.000. 

Sedangkan, kawasan hutan yang terbakar merupakan kawasan hutan lindung jenis rimba alam dengan berbagai jenis vegetasi. ''Kawasan yang terbakar merupakan hutan dengan berbagai jenis pepohonan kayu keras dan semak belukar,'' katanya.

Komandan Kodim 0701/Banyumas yang juga menjadi Komandan Operasi Lapangan Penanganan Karhutla Gunung Slamet Letkol Inf Chandra, mengakui upaya penanganan kebakaran hutan di Gunung Slamet ini cukup sulit mengingat kondisi topografi berupa tebing dan jurang yang curam.

''Pada Sabtu (21/9) dinihari, dua orang anggota tim pemadam sempat tergelincir yang mengalami retak tulang. Saat ini, keduanya dirawat di RS DKT Wijaya Kusuma Purwokerto,'' ujarnya.

Selain kejadian tersebut, Dandim menyebutkan, lokasi kebakaran hutan yang berada di dataran tinggi, menyebabkan beberapa personel sempat mengalami kondisi hipoksia. Hal itu dialami saat tim pemadam kebakaran hutan, melakukan upaya pemadaman di wilayah perbatasan dengan KPH Pekalongan Barat.

''Tim ini berangkat melalui jalur di wilayah Kaligua Bumiayu Kabupaten Brebes. Saat itu, ada tiga relawan yang mengalami hipoksia atau kondisi tubuh kekurangan oksigen,'' katanya. Namun, saat ini kondisi mereka dalam keadaan sehat, setelah sebelumnya dilakukan evakuasi oleh anggota tim lainnya.

Dia mengakui, upaya pemadaman di wilayah hutan Gunung Slamet juga cukup sulit mengingat untuk mencapai lokasi harus melakukan pendakian cukup jauh. ''Tim yang berangkat dari posko Baturraden, harus berjalan kaki hingga 10 jam untuk mencapai lokasi hutan yang terbakar,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement