Ahad 22 Sep 2019 18:20 WIB

SAR akan Dalami Temuan Tanda terkait Pesawat Twin Otter

Pendalaman tanda diduga terkait pesawat Twin Otter masih terkendala cuaca.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tim gabungan TNI, Polri, dan Basarnas bersiap melakukan pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 milik Carpediem Aviasi Mandiri di Bandara Mozes Kilangin, Mimika, Papua Kamis (19/9/2019).
Foto: Antara/Sevianto Pakiding
Tim gabungan TNI, Polri, dan Basarnas bersiap melakukan pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 milik Carpediem Aviasi Mandiri di Bandara Mozes Kilangin, Mimika, Papua Kamis (19/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencarian pesawat Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC yang hilang kontak di Papua, masih terus dilakukan. Hari ini ditemukan sebuah tanda di sekitar 10 kilometer dari Kampung Mamontoga, Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua.

"Tadi dari Disoplanud sudah saya confirm memang ada semacam tanda. Tapi masih perlu didalami lagi kemudian fotonya," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel CPL Eko Daryanto, saat dihubungi, Ahad (22/9).

Informasi mengenai ditemukannya tanda tersebut ia dapat dari SAR. Pendalaman akan tanda pada citra yang diambil menggunakan pesawat itu masih belum dapat dilakukan karena cuaca di lokasi tidak mendukung pencarian. Menurut Eko, pencarian pesawat tersebut dihentikan sementara pukul 17.00 WIT dan akan dilanjutkan esok hari.

"Hari ini empat shorte menggunakan pesawat CN-235 TNI AU, terus Heli Caracal, kemudian dari PT. Freeport juga ada. kemudian ada juga dari swasta (lainnya)," jelas Eko.

Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika, Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto, selaku koordinator SAR untuk pencarian dan evakuasi korban pesawat Twin Otter PK-CDC belum bersedia memberikan keterangan terkait penemuan tersebut.

"Nanti sekalian ya setelah semuanya jelas. Kami belum bisa memastikan itu. Kami masih fokus untuk mengirim tim ke sana untuk mengecek kembali, namun kondisi di titik sasaran sekarang ini tertutup awan yang cukup tebal," jelas Letkol Sugeng.

Pada Ahad pagi sekitar pukul 09.31 WIT, pesawat CN 235 TNI AU tersebut kembali terbang ke lokasi sasaran, namun segera kembali ke Bandara Timika pada pukul 10.18 WIT dengan hasil nihil lantaran kondisi cuaca si lokasi sasaran masih tertutup awan tebal.

Atas penemuan tersebut, Posko SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika sejak Minggu pagi telah menyiapkan puluhan personel Basarnas ditambah personel Brimob Mabes Polri lengkap dengan peralatan montenering untuk segera diterjunkan ke lokasi sasaran.

Namun hingga Ahad siang, droping personel SAR gabungan ke lokasi sasaran belum bisa dilakukan lantaran kondisi cuaca di lokasi itu masih diselimuti kabut tebal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement