Ahad 22 Sep 2019 14:36 WIB

Sampah Menumpuk, Warga Buat Mesin Pembakar Sampah Portabel

Mesin bisa dibawa kemana saja saat sampah akan dibakar.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Sebagian warga RW 04, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung  Barat tergerak melihat kondisi sampah dilingkungan yang sering menumpuk.  Mereka berinisiatif membuat mesin pembakar sampah portabel dan diklaim  ramah terhadap lingkungan.
Foto: M. Fauzi Ridwan/REPUBLIKA
Sebagian warga RW 04, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat tergerak melihat kondisi sampah dilingkungan yang sering menumpuk. Mereka berinisiatif membuat mesin pembakar sampah portabel dan diklaim ramah terhadap lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sebagian warga RW 04, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat tergerak melihat kondisi sampah di lingkungan yang sering menumpuk. Mereka berinisiatif membuat mesin pembakar sampah portabel dan diklaim ramah terhadap lingkungan.

Mesin pembakar sampal portabel terdiri dari drum bekas sebagai tempat pembakaran sampah. Kemudian drum ditutup menggunakan pelat besi yang  disambungkan dengan vacum blower.

Baca Juga

Cara kerjanya, sampah rumah tangga dimasukan ke dalam drum kemudian ditutup pelat besi. Kemudian, sampah dibakar menggunakan api dan diblower. Selama pembakaran kurang lebih 30 menit akan keluar asap tipis dari pipa cerobong dibagian atas drum.

Alat yang dibuat warga ini pun memiliki roda dan pegangan. Sehingga mesin bisa dibawa kemana saja saat sampah akan dibakar. Selain itu, asap yang dihasilkan diklaim tidak menimbulkan bau untuk lingkungan sekitar.

Ketua RW 04, Yusif Hidayat mengaku warga setempat prihatin dengan sering adanya tumpukan sampah tersebut. Sehingga pihaknya berinisiatif membuat mesin pembakar sampah yang belum diberi nama.

"Mesin cocok digunakan minimal satu RT. Asap yang keluar minim dan tidak menimbulkan bau," ujarnya, Ahad (22/9). Dirinya mengaku bersama warga lain sudah mengujicobakan mesin pembakar tersebut.

Ia mengungkapkan, cara kerja mesin pembakar relatif mudah. Sebab setelah sampah dimasukan ke dalam drum. Kemudian menggunakan korek untuk menyulut api di sampah. Selanjutnya blower yang terhubung ke listrik dinyalakan.

"Tinggal menghidupkan alat pembakarannya. Tegangan listrik rendah hanya 150 watt," katanya. Menurutnya, mesin bisa memuat sekitar 30-40 kilogram sampah. Sementara sisa pembakaran sampah dimanfaatkan untuk pupuk.

Saat ini, ia mengatakan mesin tersebut baru digunakan di warga sekitarnya. Setelah digunakan katanya, diharapkan bisa mengurangi dampak pencemaran dan mengurangi masalah sampah.

Dirinya berharap terdapat dukungan dari pihak terkait agar mesin bisa dibuat dengan kapasitas lebih besar. Sehingga bisa dimanfaatkan warga lebih banyak lagi.

"Mesin masih butuh proses pengembangan lagi, tetapi sejauh ini sangat bermanfaat dan bisa digunakan sesuai yang diharapkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement