Sabtu 21 Sep 2019 19:58 WIB

World Clean up Day, Warga Sukabumi Bersihkan Jalan dan Pasar

157 negara serentak melakukan kegiatan World Clean up Day.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelajar, mahasiswa dan aktivis lingkungan membersihkan sampah di pesisir pantai wisata Ulee Lheu pada peringatan World Cleanup Day 2019 di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (21/9/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Pelajar, mahasiswa dan aktivis lingkungan membersihkan sampah di pesisir pantai wisata Ulee Lheu pada peringatan World Cleanup Day 2019 di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (21/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Warga Kota Sukabumi ikut ambil bagian dalam aksi World Cleunup Day 2019 pada Sabtu (21/9). Kegiatan yang dilakukan serentak di sebanyak 157 negara dan berlangsung selama 6 jam ini diikuti 13 juta volunteer.

Kegiatan World Cleunup Day 2019 di Kota Sukabumi diikuti sekitar 400 orang relawan dan sahabat lingkungan ini dimulai dari Balai Kota Sukabumi. Selanjutnya warga menyusuri jalanan dan mengambil sampah di Jalan Ir Djuanda, Pasar Pelita, Pasar Gudang, Pasar Lettu Bakri, Pasar Ciwangi, dan halaman parkir Polres Sukabumi Kota.

"Warga Sukabumi peduli dengan lingkungan dan terutama masalah sampah,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepaa wartawan.

Aksi bersih-bersih ini kata Fahmi, semangatnya bagaimana menjaga menata, memperindah dan memperbaiki kota salah satunya dengan kebersihan dan pengelolan sampah. Sebabnya tidak bisa dipungkiri sampah bukan hanya isu lokal atau regional maupun nasional, melainkan menjadi isu internasional.

Itulah sebabbnya ungkap Fahmi, sebanyak 157 negara serentak melakukan kegiatan tersebut. Gerakan ini ingin melakukan penyadaran bahwa di dunia ada isu besar selain isu HIV/AIDS dan TB yakni isu sampah dan lingkungan.

Targetnya lanjut Fahmi, kegiatan ini sebagai stimulan yang diilakukan beserta elemen lingkungan. Selanjutnya aksi ini bergerak lebih berbasiskan kewilayahan mulai dari rumah tangga karena penyebab volume sampah banyak akibat penggunaan plastik.

"Caranya mari sama-sama kurangi penggunaan sampah plastik mulai dari belanja bawa kantong sendiri,'' kata Fahmi.

Selain semangat bebersih ungkap Fahmi, mari sama-sama membentuk relawan dan sahabat lingkungan berbasiskan kewilayahan RT, RW dan kelurahan. Tugasnya sosialisasikan masyarakat kurangi penggunaan sampah plastik dan melakukan pemilahan mulai dari rumah tangga.

Pemkot juga kata Fahmi akan menghindupkan bank sampah. Sehingga sampah plastik bernilai ekonomis bisa dimanfaatkan warga karena sampah ada potensi ekonomis dan musibah tinggal pengelolaan.

Ketua I Jeepsi Sukabumi H Bayu mengatakan, keterlibatan komunitasnya karena masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan masyarakat. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan sampah plastik.

Bayu menerangkan, aksi bersih-bersih harus terus berlanjut dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Dalam acara ini komunitasnya mengerahkan sebanyak 40 orang untuk bersih-bersih sampah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement