REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR -- Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyebabkan 13.571 warga Kabupaten Tanah Datar terkena penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Dinas Kesehatan Tanah Datar menyebut angka itu adalah total akumulasi sejak tiga bulan terakhir.
Kepala Dinkes Tanah Datar Yesrita di Batusangkar Sabtu, mengatakan jumlah tersebut terjadi pada Juli sebanyak 4.534 kasus, Agustus sebanyak 4.631, dan September 4.406 kasus. "Jumlah tersebut diperkirakan bisa saja bertambah mengingat kabut asap yang masih menyelimuti Tanah Datar," kata dia.
Ia mengatakan dari sebanyak 4.406 kasus ISPA yang ditemukan hingga 20 September tersebut, kasus yang paling banyak ditemukan itu berada di Kecamatan Lintau Buo Utara dan Kecamatan Limo Kaum. Yakni sebanyak 184 kasus ditemukan di Puskesmas Lintau Buo Utara 1 dan sebanyak 188 kasus di Puskesmas Limo Kaum 1.
Kendati demikian ia mengatakan, tidak seluruh penderita ISPA mau memeriksakan kesehatan ke Puskesmas. Untuk meminimalkan dampak dari kabut asap tersebut pihaknya juga telah mengeluarkan imbauan ke setiap Puskesmas melanjutkan imbauan yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
Masyarakat diharapkan menghindari paparan kabut asap dengan mengurangi aktivitas di luar rumah dan hendak menggunakan masker jika keluar ruangan dan tidak membakar sampah sembarangan yang memicu menambah asap.
Sementara akibat kabut asap yang cukup tebal dan kualitas udara yang tidak sehat Pemda Tanah Datar sesuai arahan bupati meliburkan untuk sementara waktu proses belajar mengajar di sekolah mulai Sabtu 21 hingga 23 September 2019.