Sabtu 21 Sep 2019 11:50 WIB

Sabtu Pagi, BMKG Temukan 1.182 Titik Panas di Sumatra

Titik panas paling banyak di Provinsi Jambi yakni sebanyak 499 titik.

Pengendara kendaraan bermotor melintas di jalan Soekarno Hatta ketika kabut asap pekat dampak karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Pengendara kendaraan bermotor melintas di jalan Soekarno Hatta ketika kabut asap pekat dampak karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 1.182 titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau di Pulau Sumatra pada Sabtu (21/9) pagi. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, satelit Terra dan Aqua pada pukul 06.00 WIB mendeteksi titik panas paling banyak di Provinsi Jambi yakni sebanyak 499 titik. Terbanyak kedua adalah Sumatra Selatan (Sumsel) dengan 391 titik, diikuti oleh Riau dengan 198 titik panas.

Bangka Belitung juga terdeteksi 40 titik panas, kemudian Lampung 33 titik, Kepulauan Riau 9 titik, Sumatera Barat 8 titik, serta Bengkulu dan Sumatra Utara masing-masing 2 titik panas. Khusus di Riau dari 198 titik panas, paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 74 titik, Rokan Hilir 57 titik, dan Pelalawan dengan 28 titik. Kemudian di Bengkalis ada 17 titik, Indragiri Hulu 14 titik, Kuansing 4 titik, serta Meranti dan Kampar masing-masing dua titik panas.

Baca Juga

Ada 129 titik yang dipastikan titik api karhutla di Riau, dan lokasi paling banyak di Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Pelalawan yang masing-masing ada 47, 38 dan 18 titik. BMKG melaporkan jarak pandang di sejumlah daerah di Riau memburuk pada Sabtu pagi.

Jarak pandang di Kota Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB hanya 700 meter, Kabupaten Pelalawan 400 kilometer dan di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hilir 500 meter. Hanya di Kota Dumai yang pagi ini jarak pandang relatif bagus, yakni 2 kilometer.

Papan penunjuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, menunjukkan kualitas udara dalam kategori sangat tidak sehat. Wakil Komandan Satuan Tugas Karhutla Riau, Edwar Sanger menyatakan kebakaran meluas di Kabupaten Pelalawan dan Kampar yang lokasinya dekat dengan Kota Pekanbaru.

Di daerah Rimbo Panjang perbatasan Kampar dengan Pekanbaru, lokasi titik api ada di Jalan GKPN Ujung kini luasnya sekitar lima hektare dari sebelumnya hanya setengah hektare (Ha). Di Pelalawan, kebakaran bertambah luas di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, mencapai 40 Ha dari sebelumnya 11 Ha.

Kemudian di Desa Lalang Kabung Kecamatan Pelalawan meluas jadi 5 Ha, Desa Lubuk Keranji Timur Kecamatan Bandar Petalang meluas 15 Ha, di Ds. Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci meluas jadi 50 Ha dari sebelumnya 6 Ha, dan di Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan meluas jadi 2 Ha.

“Upaya pemadaman terus kita lakukan,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement