Sabtu 21 Sep 2019 06:17 WIB

Formula E Disebut Baru Untung di Tahun Keempat

Formula E akan digelar selama lima tahun berturut di DKI Jakarta.

Balap Formula E
Foto: REPUBLIKA
Balap Formula E

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DKI Jakarta dipastikan akan menggelar kejuaraan balap mobil Formula E selama lima tahun berturut. Akan tetapi, balapan mobil listrik ini disebut baru akan terlihat untung di tahun keempat penyelenggaraan.

Direktur Kejuaraan Formula E Alberto Longo mengakui bahwa di tahun pertama dan kedua, penyelenggara atau tuan rumah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk berinvestasi mempersiapkan balapan. Ia mengatakan, mengingat Indonesia baru memulainya maka akan banyak pengeluaran pada beberapa tahun awal.

Baca Juga

"Namun, pengeluaran akan semakin kecil seiring terus dilakukannya evaluasi dan dipelajari bagaimana polanya hingga pada tahun keempat mungkin sudah bisa untung dan tahun kelima untung besar," kata Longo di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan meski tidak langsung untung di tahun pertama, ia yakin Formula E akan positif bagi Jakarta. Anies menjelaskan bahwa dengan menggelar Formula E, Jakarta ingin memperbaiki lingkungan hidup dengan berkampanye penggunaan kendaraan berenergi ramah lingkungan, termasuk listrik, sekaligus menggerakkan perekonomian di Jakarta dan menempatkan Jakarta dalam jajaran kota kelas dunia.

"Yang harus kita perhitungkan adalah bagaimana dampaknya bagi Jakarta sendiri," kata Anies.

Bahkan, menurut Anies, dalam perhitungan konservatif pihak Pemprov, diperkirakan nilai keekonomian yang bergerak di Jakarta sekitar 78 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun yang akan bergerak di Jakarta. Untuk itu, ia membidik penyelenggaraan Formula E yang berkelanjutan.

"Kalau ini menjadi sebuah ajang tahunan, maka dari sisi investasi akan berkembang. Kita melihatnya bukan seperti event organizer, melainkan sebagai pengembangan Jakarta memanfaatkan event Formula E," ucapnya.

Untuk balapan mobil listrik tersebut, DKI Jakarta disebut sudah mengusulkan anggaran sebanyak 20,79 juta poundsterling atau sebesar Rp 360 miliar dalam rancangan APBD-P 2019 yang telah disepakati sejak Selasa (13/8) lalu antara Pemprov dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta. Uang tersebut, dinyatakan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai "Commitment Fee" penyelenggaraan Formula E yang akan dibayarkan pada FIA sebagai pemegang merk Formula E.

Pada Kamis (15/8), Pemprov DKI Jakarta mengajukan sekitar Rp 934 miliar sebagai dana tambahan untuk menggelar Formula E dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Rancangan APBD tahun 2020. Dari angka itu, biaya penyelenggaraan mencapai 22 juta poundsterling atau sekitar Rp 378 miliar dan biaya asuransi 35 juta euro atau sekitar Rp 556 miliar (yang kemungkinan ditunda oleh DPRD).

Dinas juga menyiapkan anggaran Rp 600 juta untuk sosialisasi pra Formula E dalam kegiatan Jakarta Fun Race 2019. Kemudian, Jakpro juga mengajukan anggaran senilai Rp 305,2 miliar. Dengan demikian total rencana anggaran yang diajukan untuk penyelenggaraan balap Formula E adalah senilai Rp 1,6 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement